REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sultan Kesepuhan Cirebon, Jawa Barat, PRA Arief Natadiningrat menilai Pemerintah Daerah yang ada di wilayah Cirebon masih kurang mengoptimalkan sektor kepariwisataan.
"Seharusnya sektor pariwisata menjadi core bisnis utama untuk daerah yang berada di wilayah Cirebon," kata Sultan Arif di Cirebon, Sabtu (25/3).
Wilayah Cirebon sendiri meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning).
Ketiga daerah itu seharusnya memiliki komitmen bersama untuk membangun wilayah itu menjadi destinasi utama pariwisata di Nusantara.
Saat ini peran Pemerintah Daerah yang ada di wilayah Cirebon dianggap masih kurang optimal dalam mendongkrak sektor pariwsata.
Sultan menuturkan pariwisata merupakan salah satu penyumbang pendapatan daerah terbesar jika dioptimalkan oleh pemerintah, terlebih lagi, potensi wisata yang ada di wilayah Cirebon terbilang besar. "Dengan meningkatkan pariwisata di daerah tersebut, maka pendapat asli daerah (PAD) pun akan ikut meningkat," tuturnya.
"Dari sektor pajak juga nambah, baik dari hotel, restoran, parkir, travelling dan angkutannya, belum dari pajak lainnya juga dan ini akan bisa mendongkrak penpdatan," lanjutnya.
Dia menambahkan saat ini pemerintah belum memiliki keseriusan untuk menjadikan sektor kepariwisataan menjadi core bisnis utama di wilayah Cirebon.
"Sektor pariwisata ini masih dianggap sepele oleh pemerintah, padahal kalau kita lihat di Cirebon saja itu ada peningakatan pendapatan dari sektor pariwsata dan itu cukup signifikan dalam beberapa tahun teakhir, dimana peningkatannya bisa mencapai 200 persen lebih," ujarnya.