REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pengguna media sosial Tanah Air dikejutkan oleh foto sejumlah pramuka yang makan di atas tanah tanpa alas. Foto yang menjadi viral pada Sabtu (25/3) ini mendapatkan respons negatif.
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Ahdyaksa Dault sampai harus memberikan klarifikasi bahwa tindakan seperti ini bukan bagian dari pendidikan pramuka. Ia menjanjikan Senin (27/3) permasalahan ini akan terang dan telah seleseai.
Namun pada Sabtu sore. pihak terkait sudah memberikan penjelasan. Sekretaris Kwartir Cabang Pramuka Kabupaten Tangerang Dadang Sudrajat mengklarifikasi tudingan yang muncul di media sosial.
"Kami klarifikasi, semua itu hanya trik hukuman yang diberikan kepada peserta, karena pelanggaran disiplin jam Ishoma (istirahat, shalat, makan) yang tidak sesuai jadwal," kata Dadang.
Ia mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan oleh panitia Pengkaderan dan Pelantikan Anggota Baru Saka Wira Kartika Koramil-13/Kronjo, Tangerang. Kegiatan ini bertempat di Bumi Perkemahan Pantai Satuan Radar 211 TNI-AU, pada 17 Maret hingga 19 Maret lalu.
"Itu dilakukan setelah minta petunjuk dari Pamong Saka yang bertanggung jawab di lapangan," kata dia.
Menurut Dadang, pemberian hukuman itu dilakukan sebagai trik untuk para peserta agar tidak lagi melakukan kesalahan. Untuk makan normal, peserta tetap makan dengan cara biasa dan bersama-sama, tidak dengan menghamparkan makanan di tanah tanpa alas.
"Nasi yang di lapangan hanyalah sebagian kecil saja. Tidak semuanya makan, kecuali yang sudah disiapkan temannya yang lain di tenda," imbuhnya.
Dadang melanjutkan, pihaknya yang bertanggung jawab atas kegiatan ini memohon maaf kepada semua unsur pendidikan kepramukaan. Mulai dari tingkat atas hingga ke tingkat ranting.
"Tidak ada maksud merendahkan nilai-nilai kepramukaan yang jelas melarang apa yang terlihat dalam postingan gambar. Kami tahu dan mohon maaf atas semua yang terjadi di lapangan," kata Dadang.
Dadang memastikan, para peserta tidak makan nasi yang kotor dan semuanya sudah diatur sesuai dengan jadwal.