REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Seorang pemimpin Alqaidah Qari Yasin dinyatakan tewas oleh serangan udara tanpa awak (drone) dari Amerika Serikat (AS). Hal tersebut dikonfirmasi oleh Pentagon.
Sumber dari keamanan Pakistan mengatakan serangan udara dengan drone AS di Afghanistan telah membunuh Yasin.
"Kematian Qari Yasin adalah bukti bahwa teroris yang memfitnah Islam dan sengaja menargetkan orang-orang yang tidak bersalah tidak akan lolos dari pengadilan," kata Menteri Pertahanan AS Jim Mattis dalam pernyataannya, Ahad (26/3).
Qari Yasin diyakini bertanggung jawab pada pengeboman di Hotel Marriot, Islamabad pada 2008. Serangan truk bunuh diri tersebut menewaskan puluhan orang termasuk dua personel Amerika.
Yasin juga dituduh bertanggung jawab terhadap serangan mematikan di sebuah bus yang membawa tim kriket Sri Lanka di tahun 2009. Serangan di bus itu menyebabkan Pakistan tak bisa menjadi tuan rumah dalam tur internasional.
Setidaknya 10 orang bersenjata menembaki bus dengan senapan, granat dan roket. Serangan tersebut melukai enam pemain dan menewaskan delapan warga Pakistan.
Departemen kontra-terorisme Pakistan telah menawarkan hadiah sebesar 2 juta rupee (hampir Rp 408 juta) untuk kematian Yasin.
Baca juga, Alqaidah Diduga Tembak Mati Intelijen Yaman.