REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Puluhan kolam ikan budi daya di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur wilayah ini pada Sabtu (25/3) sore hingga Ahad (26/3).
Kepala Bidang Perikanan Budi Daya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo Leo Handoko mengatakan lokasi banjir tahunan terjadi di kawasan budi daya ikan yakni Panjatan, Lendah, dan Wates. "Data belum masuk semua. Kami sudah mengecek satu aera budi daya ikan di Kecamatan Panjatan yang terdapat 10 kolam terendam air, empat kolam siap panen hanyut. Data ini baru di satu lokasi," kata Leo, di Kulon Progo, Ahad.
Ia mengatakan kolam ikan di Kecamatan Panjatan memang sering dilanda banjir. Selain lokasinya yang sangat rendah, juga dipengaruhi curah hujan tinggi. Akibat banjir, empat kolam siap panen dengan berat 800 kg atau 8 kuintal hanyut. Total kerugian diperkirakan berkisar Rp 16,5 juta. Kemudian, lokasi di Desa Bumirejo (Lendah), Ngestiharjo dan Triharjo (Wates), kemudian di Tawangsari (Pengasih) datanya belum masuk. Lokasi itu, terjadi banjir saat hujan deras. "Kami memberikan bantuan berupa benih kepada kelompok yang kolamnya terendam banjir, supaya mereka dapat memelihara kembali. Namun, kami tidak memberikan bantuan pakan karena keterbatasan persediaan pakan," katanya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kulon Progo Gusdi Hartono mengatakan empat desa di Kecamatan Panjatan terendam banjir akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah Kulon Progo. Kejadian banjir berlangsung dari 04.30 WIB sampai Ahad siang. Saat ini, air yang menggenangi permukiman warga dan area persawahan sudah surut. "Di Kecamatan Panjatan setiap hujan deras dengan intensitas tinggi pasti banjir. Hal ini disebabkan letak geografis sangat rendah dibandingkan daerah lain. Selain itu, sungai di sana tidak mampu menampung air dan menyebabkan air meluap," kata Gusdi.