REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPD Gerakan Anti Narkoba (Granat) Jawa Timur Arie Soeripan mengaku tidak heran saat Badan Narkotika Nasional (BNN) mengatakan Indonesia menjadi pangsa pasar terbaik bagi peredaran gelap narkotika. Karena, kata dia, banyak alasan yang membuat Indonesia menjadi begitu menarik di mata para bandar narkoba.
"Memang benar Indonesia menjadi pasar bagi narkoba. Alasannya pertama karena Indonesia negara berkembang," kata Arie saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Ahad (26/3).
Arie menjabarkan, sebagai negara berkembang ditambah dengan jumlah penduduk yang banyak, sehingga memudahkan bagi para jaringan narkoba ini memasarkan barang haramnya. Belum lagi sebagai negara berkembang artinya, kata dia, perekonomian Indonesia masih belum stabil.
"Negera berkembang itu paling mudah dan perekonomian masih belum stabil dan stagnan. Jadi mudah itu," kata dia.
Belum lagi lanjutnya letak geografis Indonesia yang terletak di antara dua benua dan dua Samudra. Misalnya, Bali sangat berdekatan dengan Australia, sehingga memungkinkan terjadinya transaksi narkoba di sana.
Kemudian Kalimantan, Riau, dan Batam yang juga berdekatan dengan Malaysia. Ini pun menjadi lokasi yang sangat strategis bagi para pengedar untuk menyusupi narkoba di Indonesia.
"Jangan jauh-jauhlah, di Bangkalan, Madura, saja dikelilingi oleh laut, dan kita tahu di sama dikenal dengan penduduk yang religius tapi ironis di sana juga ditemukan kampung narkoba," kata dia.