Ahad 26 Mar 2017 21:55 WIB

Relokasi Dinilai Bukan Jadi Solusi Masalah Banjir

Banjir di Karawang, Jawa Barat. (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Banjir di Karawang, Jawa Barat. (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Sejumlah masyarakat Desa Karangligar Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menolak kebijakan pemerintah daerah setempat yang berencana merelokasi mereka karena daerah itu seringkali dilanda banjir. Mereka menilai relokasi bukan solusi banjir yang kerap mereka alami.

"Pemerintah daerah seharusnya mencari solusi untuk mengatasi banjir, bukan justru berencana merelokasi warga. Relokasi itu merupakan hal instan dalam mengatasi banjir," kata salah seorang tokoh pemuda Karangligar, Asep Saefullah, Ahad (26/3).

Ia mengakui daerahnya, Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, merupakan daerah yang sering dilanda banjir. Selama sebulan terakhir ini saja sudah terjadi enam kali kebanjiran di daerah tersebut. Setiap kebanjiran warga setempat membawa barang berharga untuk mengungsi, dan kembali ke rumah setelah surut. Tapi tak lama di rumah, kemudian banjir lagi hingga mereka terpaksa kembali membawa barang-barang untuk mengungsi.

Meski sering banjir, dikatakannya, warga setempat menolak untuk direlokasi dari tempat tinggalnya yang sudah turun temurun hidup di Desa Karangligar. Asep meminta agar Pemerintah Kabupaten Karawang mencari solusi yang tepat untuk mengatasi banjir. Hal itu disampaikan karena secara umum, penyebab banjir itu sudah diketahui. Tapi sayangnya, pemerintah tidak memberikan solusi untuk mencegah banjir.

Banjir di daerah tersebut terjadi tidak hanya akibat tingginya curah hujan di wilayah Karawang. Tetapi curah hujan tinggi di daerah lain yang dialiri air sungai Cibeet juga menjadi penyebab terjadinya banjir di daerah itu. "Permasalahnya saat ini, pemerintah tidak serius untuk mencari penyebab banjir. Saya justru berfikir ada unsur kesengajaan dengan membiarkan daerah kami kebanjiran," kata dia.

Ketua LSM Lodaya Nace Permana juga mencurigai ada unsur kesengajaan pemerintah daerah setempat membiarkan daerah itu dilanda banjir. "Seharusnya di buat semacam sumur atau danau untuk menampung limpahan air sungai Cibeet, agar air tidak meluap hingga ke pemukiman warga. Permasalahan itu sudah diketahui sejak jauh-jauh hari. Tapi hingga kini belum ada solusi yang ditawarkan pemkab," kata dia.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang Banuara Nadeak mengatakan daerah sekitar Desa Karangligar memang rawan banjir sejak puluhan tahun lalu.

Pemkab Karawang kini sedang melakukan kerjasama dengan tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk memastikan kondisi alam di daerah tersebut. Tim ahli itu, nantinya akan membuat kajian secara ilmiah mengenai tekstur tanah.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement