REPUBLIKA.CO.ID, DENVER -- United Airlines menolak dua perempuan yang memakai celana ketat masuk pesawat, Ahad (27/3). Aksi ini pun menuai kecaman dari pengguna Twitter dan aktivis Shannon Watts.
Watts mengatakan, ini adalah bentuk politisasi pakaian perempuan. Menanggapi kritik, otoritas maskapai mengonfirmasi bahwa mereka menolak penumpang yang tidak berpakaian dengan layak.
Dia mengatakan, pihak maskapai meminta para perempuan ini mengganti pakaian atau memakai baju tambahan untuk menutupi kaki ber-legging mereka. Mereka hendak terbang dari Denver International Airport menuju Minneapolis.
"Sejak kapan @united jadi polisi pakaian perempuan?" kata Watts dikutip Independent. United tidak mengeluarkan pernyataan resmi tetapi mengunggah cuitan terkait. "Perusahaan memiliki hak untuk menolak penumpang yang tidak berpakaian layak," katanya.
Juru bicara United mengatakan di Washington Post bahwa dua perempuan yang masih remaja itu memang tidak diizinkan terbang. "Pakaian mereka tidak sesuai dengan kebijakan kode pakaian saat penerbangan," katanya.
Meski demikian, peristiwa ini tetap menjadi sorotan. Banyak netizen membela bahwa legging atau celana yoga sangat nyaman untuk bepergian. "Saya rasa kebijakan ini sewenang-wenang dan seksis, mereka mendiskriminasikan perempuan dari pakaian dan menyoroti seksualitas gadis kecil," kata Watts.