REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Setya Novanto mengaku berapa hari ini dia banyak mendengar polemik tentang pemilihan Anggota KPU dan Bawaslu masa bakti 2017-2022. Padahal sejatinya, dia mengatakan hal itu tidak mengkhawatirkan dan tidak perlu dikhawatirkan. Sebagai ketua DPR RI, dia menyakini semua proses yang mengarah pada peningkatan kinerja kelembagaan Penyelenggara Pemilu serta harapan yang tinggi yang dititipkan kepada mereka (komisioner), saat ini sedang berlangsung.
Menurut Politikus Partai Golkar itu, Komisi II DPR RI, yang membidani proses ini, serta pihak pemerintah sedang melakukan langkah-langkah yang akan sesuai dengan target. Tanpa menyisakan persoalan dan benturan terhadap peraturan dan perundang-undangan. Apalagi, Setnov mengatakan, dalam waktu dekat akan diselenggarakan uji kelayakan bagi Calon Anggota KPU dan Bawaslu.
“Dengan demikian, saya memahami bahwa proses yang terjadi saat ini lebih memperlihatkan dan mengedepankan kehati-hatian dan kejelian atas dinamika politik yang berkembang selama ini,” jelas politikus yang akrab disapa Setnov itu, dalam siaran persnya, Senin (27/3)
Dia mengatakan, saat ini Pansus Terkait Revisi UU Penyelenggara Pemilu tengah bergulir. Pansus ini pun adalah bagian dari respons terhadap tuntutan masyarakat yang ingin melihat penyelenggaraan Pemilu berjalan dengan baik. Juga menjamin hak-hak konstitusional mereka. Maka dari dia meminta Pansus RUI Pemilu harus menyesuaikan diri konteks lainnya, termasuk proses pengangkatan Anggota KPU dan Bawaslu. “Semua dipikirkan, semua diperhatikan dan semua menjadi pertimbangan,” tambahnya.
Selain itu, Setnov juga yakin hasil yang diperoleh nantinya akan lebih baik. Sehingga dalam waktu dekat akan memiliki anggota-anggota KPU dan Bawaslu yang kredibel, profesional dan berintegritas serta mumpuni dalam merespons dinamika politik di masa yang akan datang.