REPUBLIKA.CO.ID, SWEIMEH -- Sekjen Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit, mendesak pemerintah negara-negara Arab berbuat lebih di Suriah. Hal itu diungkapkan di pertemuan menter-menteri Arab jelang KTT tahunan Liga Arab di Yordania.
"Tidak benar pemerintahan Arab ke luar dari krisis terbesar dalam sejarah modern ini, temukan cara yang efektif untuk intervensi menghentikan pertumpahan darah dan akhiri perang di Suriah," kata Gheit seperti dilansir Gulf Today, Selasa (28/3).
Meski begitu, pemerintah Suriah memang tidak diundang di KTT Liga Arab. Pasalnya, Liga Arab telah menangguhkan keanggotaan Suriah sejak akhir 2011, setelah demonstrasi anti-rezim berubah menjadi kekacauan masif.
Ia turut meminta pemerintah negara-negara Arab, memikirkan berbagai cara yang mungkin untuk memainkan peran lebih di krisis-krisis yang terjadi di Timur Tengah. Seperti banyak diketahui, belakangan krisis memang melanda Yaman dan Libya.
Gheit menekankan, jangan sampai krisis-krisis mengerikan seperti ini diteruskan ke kekuatan internasional, yang mungkin malah melakukan kontrol sesuai kepentingannya. Maka itu, ia mengingatkan, Liga Arab lah yang harus bisa bertindak.
"Semua konflik ini akan menimbulkan ancaman serius bagi keamanan Arab," ujar Gheit mengingatkan.