REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wali Kota Bima M Quraish H Abidin mengerahkan seluruh pegawai Pemerintah Kota Bima untuk membantu para korban banjir Bima. Pelaksana Tugas Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol Pemerintah Kota Bima, Syahrial Nuryadin mengatakan Wali Kota Bima meliburkan seluruh para pegawai di lingkup Pemkot Bima usai apel pada Senin (27/3) pagi kemarin.
"Setelah apel pagi, Pak Wali Kota meliburkan para pegawai dan diimbau untuk sama-sama membantu warga," ujar dia saat dihubungi Republika.co.id dari Mataram, NTB, Selasa (28/3)
Wali Kota Bima, lanjut dia, memerintahkan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di Pemkot Bima untuk ikut andil memberikan bantuan untuk kebutuhan warga terdampak. Baik berupa makanan maupun kebutuhan lainnya. "Semua dinas diharapkan juga membagikan nasi bungkus kepada warga terdampak," lanjut dia.
Ia menambahkan, Pemkot Bima juga telah menetapkan masa tanggap darurat bencana selama lima hari mulai dari Ahad (26/3) hingga Kamis (30/3)."Jadi masa tanggap darurat itu dimulai pas Ahad malam hari," katanya menambahkan.
Banjir yang melanda Kota Bima pada Ahad (26/3) mengakibatkan sebanyak 45.447 jiwa dari 11.793 kepala keluarga terdampak banjir. Dia menyebutkan jumlah pengungsi pada Senin (27/3) pukul 08.00 WITA tercatat sebanyak 4.277 jiwa yang tersebar pada 32 titik pengungsian. Jumlah ini terus menurun pada pukul 19.00 Wita di mana tersisa 1.285 jiwa di empat titik.
Untuk kerusakan yang diakibatkan banjir meliputi 77 hektar tanaman padi berumur lebih dari 65 hari terdampak dengan rincian rusak berat/puso sebanyak 15 ha, 6 SD/MI/SMP/MTs terganggu proses belajar karena ruang kelas berlumpur, dua puskesmas terendam sehingga mengganggu proses layanan kesehatan, perabot dan alat kesehatan juga rusak sedang, dan delapan ruas jalan berlumpur.