REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Setelah melakukan merger terhadap 11 Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan 1 Baitul Tamwil Muhammadiyah (BTM) di tahun 2015, Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) Pekalongan Jawa Tengah melakukan konsolidasi dengan menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-1 tahun buku 2016.
Ketua KSPPS BTM Pekalongan Akhmad Sahowi dalam kata sambutanya dalam RAT di gedung dakwah Muhammadiyah hari ini (28/3) mengatakan, selama ini proses merger KSPPS BTM Pekalongan telah menyelesaikan segala formalitas dan legalitas sesuai dengan peraturan pemerintah tentang pengoperasian. Selanjutnya adalah bagaimana mengoperasikan BTM Pekalongan ini sesuai dengan visi dan misi yang telah disepakati bersama.
Kehadiran merger BTM di Pekalongan, kata Sahowi memberikan solusi bagi penguatan terhadap micro finance di Muhammadiyah Pekalongan. Dengan adanya merger, BTM yang awalnya kecil bisa dikembangkan untuk menjadi besar, begitu juga dengan BTM yang kurang sehat akan menjadi lebih sehat. "Jadi inilah manfaatnya ketika kami melakukan merger ditahun 2015,"ucap dia berdasarkan rilis yang diterima Republika, Selasa (28/3).
Meski pun sudah merger, namun beberapa kendala kini harus cepat diatasi KSPPS BTM Pekalongan, hal ini tidak lepas dari ketidaksamaan dalam manajemen dalam pengelolaan BTM. Terkait dengan itu, KSPPS BTM Pekalongan, akan melakukan penguatan dalam kelembagaan, SOP manajemen, penguatan sumber daya insani dan kualitas pelayanan terutama teknologi IT. Dengan demikian semua cabang - cabang KSPPS BTM Pekalongan bisa saling seragam.
Dalam laporan kinerja bisnis, Ketua KSPPS BTM Pekalongan melaporkan modal pendirian merger adalah Rp 12 miliar dan aset sebesar Rp 170 miliar dan ditargetkan dalam RAT tahun depan aset ditargetkan menjadi Rp 190 miliar. Untuk mencapai target tersebut, KSPPS BTM Pekalongan akan fokus dalam pengembangan bisnis disektor riil dan jasa.
Selain itu juga juga dengan adanya KSPPS BTM Pekalongan ini, sebagai miniatur konsep cash management yang selama ini di impikan di Muhammadiyah. "Dengan adanya BTM inilah sebagai jembatan bagi warga Muhammadiyah dalam aktifitas simpan dan pembiayaan dalam meningkatkan usaha,"terangnya.