Selasa 28 Mar 2017 22:13 WIB

Ketua Asosiasi Klub Eropa Kecam Keputusan 48 Tim di Piala Dunia 2026

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Israr Itah
Karl-Heinz Rummenigge
Foto: EPA/Andreas Gebert
Karl-Heinz Rummenigge

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Ketua Asosiasi Klub Eropa (ECA) Karl-Heinz Rummenigge menegaskan penolakan atas penambahan jumlah peserta Piala Dunia 2026 menjadi 48 negara. Hal tersebut dinilai akal-akalan Presiden FIFA Gianni Infantino untuk memuluskan kepentingan politiknya.

ECA yang mewakili kurang lebih 220 klub sepak bola di Benua Biru  menentang keputusan yang dicanangkan oleh FIFA. Meskipun secara teknis, penambahan 16 kesebelasan tidak menambah jumlah pertandingan yang akan dihadapi oleh sebuah negara untuk menuju partai final, namun ECA yang diwakili oleh Rummenigge tetap bersikukuh menolak rencana tersebut.

Pria yang juga menjabat sebagai kepala eksekutif Bayern Muenchen tersebut menilai bahwa terdapat masalah dengan transparasi dalam proses FIFA.

"Itu cukup jelas bahwa FIFA tahu kami tidak bahagia dengan keputusan mereka mengeluarkan penambahan jumlah tim hingga 50 persen. Ini adalah sebuah fakta, bagaimana cara pengambilan keputusan dan transparasi itu tidak dapat diterima dari sudut pandang kami," kata Rummenigge kepada wartawan selepas sidang umum ECA, dilansir Reuters, Selasa (28/3).

Di sisi lain, pada Januari, FIFA mengatakan bahwa jumlah 48 tim akan memberi dampak positif bagi negara-negara kecil yang kurang mendapatkan kesempatan untuk lolos putaran final Piala Dunia.

Akan tetapi, hal tersebut mendapat protes dari klub-klub Eropa yang menjelaskan bahwa jadwal padat pertandingan internasional mengganggu kebugaran serta konsentrasi para pemain di pentas domestik.

"Mereka menggunakan pemain kami, karyawan kami dalam mendukung Piala Dunia. Namun saya bakal mengatakan kepada FIFA terutama UEFA yang mengatur tubuh sepak bola Eropa untuk mengurangi jumlah pertandingan internasional. Para pemain telah banyak bermain," sambungnya.

Pria yang telah menginjak usia 61 tahun tersebut mengkritik bahwa organisasi-organisasi tersebut harus lebih berpikir tentang sepak bola dan para pemain. Bukan hanya kepada keuangan serta politik.

Sebelumnya, FIFA merancang bahwa format baru Piala Dunia 2026 akan diisi oleh 48 negara, sebanyak 16 grup masing-masing berisikan tiga kesebelasan dan akan saling berhadapan.

Dua tim teratas grup akan lolos ke babak 32 besar. Fase gugur diberlakukan pada fase ini. Format baru ini akan menghabiskan waktu 32 hari dengan jumlah 80 pertandingan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement