Rabu 29 Mar 2017 00:01 WIB

Komnas HAM Minta Tewasnya Dua Mahasiswa Unsri Diusut, Ada Apa?

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Bilal Ramadhan
Universitas Sriwijaya
Foto: wordpress.com
Universitas Sriwijaya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presiden Jokowi patut mempertimbangkan untuk mengevaluasi kinerja dunia pendidikan Indonesia. Pasalnya, untuk kesekian kalinya, mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang, Sumatera Selatan meninggal saat melakukan Kegiatan Diksar.

“Alasan meninggal karena tenggelam itu seolah tidak masuk akal. Itu menunjukkan betapa miskinnya tradisi riset di kampus Indonesia,” tegas Komisioner Hak Asasi Manusia (HAM) Maneger Nasution dalam siaran perss yang diterima Republika.co.id, Selasa (28/3).

Sebelumnya, pada Ahad (26/3) dua mahasiswa yang mengikuti Diksar di Unsri meninggal. Keduanya tewas saat terperosok ke bekas galian di sungai. Yang terjadi di danau belakang kampus Unsri, kec. Ideralaya, Kab. Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Maneger mendesak negara untuk menginvestigasi peristiwa tersebut secara profesional, independen dan terbuka. “Pimpinan kampus juga harus melakukan evaluasi terhadap manjemen dan tata kelola kegiatan kamahasiswaan di lingkungan Unsri,” tegas Maneger.

Menurut Maneger, dengan terjadinya kasus ini negara gagal hadir dalam menunaikan konstitusionalnya menjamin guarantees of nonrecurrence (pengulangan peristiwa yang sama). Ia juga mendesak Kemenristek Dikti untuk mengevaluasi pimpinan Unsri.

Karena, lanjut Maneger, untuk menjamin keselamatan kampus, pihak Unsri tidak punya data yang memadai. “Kalau mahasiswanya tidak pandai berenang, kenapa kegiatan mahasiswa justru dilakukan dilokasi yang berbasis air?” ungkap Maneger.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement