Rabu 29 Mar 2017 03:30 WIB

Banyak Korban Gigitan Anjing, Masyarakat Diimbau Waspadai Rabies

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Bilal Ramadhan
 Seorang anak luka setelah didigit anjing liar, di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Selasa (28/3). Dengan kasus tersebut, petugas Disnak melakukan upaya pencegahan salah satunya melakukan vaksinasi anti rabies kepada anjing-anjing peliharaan.
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Seorang anak luka setelah didigit anjing liar, di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Selasa (28/3). Dengan kasus tersebut, petugas Disnak melakukan upaya pencegahan salah satunya melakukan vaksinasi anti rabies kepada anjing-anjing peliharaan.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Jumlah warga yang terkena gigitan anjing liar di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi mencapai delapan orang. Kasus gigitan anjing liar tersebut diindikasikan berasal dari anjing rabies.

Data Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, ke delapan warga yang terkena gigitan anjing liar tersebut berasal dari Desa Kertaraharja sebanyak enam orang dan dua orang lainnya dari Desa Parakanlima. Korban di Desa Kertaraharja yakni Mumuh (42 tahun), Hesti Devina (14), Burhan (50), Parlan (18), Tatang (45), dan Fahmi (13).Sementara dua warga lainnya berasal dari Desa Parakanlima yakni Putri (12) dan Lutfi (3).

"Korban cukup banyak kemungkinan mengarah ke rabies,’’ ujar Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, dan Pengolahan Hasil Peternakan Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Sukabumi Winda Sri Rahayu kepada Republika.co.id, Selasa (28/3).

Hal ini disampaikan selepas menggelar sosialisasi dengan warga di Desa Kertaraharja. Namun kata dia, anjing yang menggigit warga hingga kini belum berhasil ditangkap. Nantinya lanjut Winda ketika berhasil ditangkap maka akan dilakukan penelitian di laboratorium untuk memastikan positif tidaknya rabies.

Dari indikasi di lapangan terang dia seperti tidak ada upaya provokatif dari warga dan anjing melakukan serangan secara mendadak maka mengarah ke rabies.Winda menerangkan, pemkab sebenarnya sudah mengeluarkan surat edaran kewaspadaan menghadapi kemungkinan gigitan anjing rabies.

Selain itu kata dia pemkab akan menggiatkan vaksinasi kepada hewan yang berpotensi menyebarkan rabies. Khusus di Desa Kertaraharja Kecamatan Cikembar akan dilakukan pada Kamis (30/3) mendatang.

Diakui Winda, kasus gigitan anjing liar ini sebelumnya terjadi di Desa/Kecamatan Cikembar pada Februari 2017 lalu. Pada saat itu ada empat orang warga yang mengalami luka-luka digigit anjing liar. "Anjing yang menggit warga berhasil ditangkap dan positif rabies,’’ terang Winda.

Sehingga lanjut dia pada 2017 ini sudah ada dua kasus ggitan anjing di Sukabumi.Sebenarnya ungkap Winda, sejak 2011 lalu kasus anjing rabies di Kecamatan Cikembar sudah tidak ditemukan. Pasalnya, jika dalam tiga tahun berturut-turut tidak ditemukan anjing rabies maka dikatakan terbebas dari rabies.

Selang enam tahun berlalu lanjut Winda terjadi kasus gigitan anjing liar di Cikembar yang pada kasus pertama Februari lalu dinyatakan positif rabies. Fenomena ini lanjut dia terjadi karena wilayah Cikembar berbatasan dengan Kecamatan Jampang Tengah yang terdapat banyak anjing.

Kepala Disnak Sukabumi Iwan Karmawan menambahkan, petugas Disnak akan terus memantau perkembangan serangan gigitan anjing di Kecamatan Cikembar. Terutama dengan memberikan vaksinasi kepada anjing-anjing peliharaan warga agar kebal terhadap rabies.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement