Rabu 29 Mar 2017 07:11 WIB

Dolar AS Menguat Terdongkrak Data Ekonomi yang Positif

 Pekerja sedang menghitung mata uang dolar di money change. ilustrasi
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pekerja sedang menghitung mata uang dolar di money change. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Selasa (28/3) atau Rabu (29/3) pagi WIB, karena para investor mempertimbangkan sejumlah data ekonomi positif dari negara tersebut.

The S&P CoreLogic Case-Shiller US National Home Price NSA Index melaporkan kenaikan tahunan 5,9 persen pada Januari, meningkat dari 5,7 persen bulan sebelumny dan menetapkan posisi tertinggi dalam 31 bulan.

Defisit perdagangan internasional mencapai 64,8 miliar dolar AS pada Februari, turun 4,1 miliar dolar AS dari angka Januari, kata Departemen Perdagangan AS, Selasa (28/3). Indeks Kepercayaan Konsumen dari The Conference Board datang di 125,6 pada Maret, naik dari 116,1 pada Februari dan jauh di atas konsensus pasar.

Para analis mengatakan data secara keseluruhan positif dan mendukung mata uang greenback menguat. Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,56 persen menjadi 99,720 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh menjadi 1,0800 dolar AS dari 1,0873 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadie 1,2444 dolar AS dari 1,2572 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik tipis menjadi 0,7634 dolar AS dari 0,7616 dolar AS.

Dolar AS dibeli 111,15 yen Jepang, lebih tinggi dari 110,47 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9931 franc Swiss dari 0,9846 franc Swiss, dan tinggal datar di 1,3382 dolar Kanada.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement