REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), induk perusahaan PT Intermedia Capital Tbk (IDX: MDIA), ANTV, tvOne, dan viva.co.id berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,686 triliun pada 2016. Capaian tersebut tumbuh sebesar 27 persen dibandingkan tahun lalu yang hanya sebesar Rp 2,109 triliun.
"Pertumbuhan pendapatan VIVA di Industri yang mencapai 27 persen ini lebih besar jika dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan rata-rata industri sebesar 22 persen per tahun," ujar Presiden Direktur VIVA Anindya N. Bakrie, melalui keterangan pers tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (29/3).
Ia mengatakan, peningkatan pendapatan VIVA disumbang oleh meningkatnya audience shares selama 2016. Stasiun televisi milik VIVA, ANTV, meraih peringkat ke-2 TV Free to Air dengan audience shares rata-rata 14,0 (sumber Nielsen Media Research 1 Januari 2001 sampai 31 Desember 2016). Pada Desember 2016, ANTV bahkan sempat meraih audience shares 15,8 dan terus meningkat pada Januari 2017 sebesar 17,3.
Menurut Anindya, peningkatan audience shares yang konsisten tersebut terjadi setelah perusahaan membuat terobosan dengan mengubah target pasar ANTV. Stasiun televisi tersebut kini menyasar pasar anak-anak dan wanita dengan fokus menyajikan program hiburan. Sementara, stasiun televisi milik VIVA lainnya, tvOne, tetap fokus di jalur tivi berita yang menyasar pemirsa dari kalangan menengah atas.
Secara keseluruhan, selama 2016, VIVA group berhasil meraih audience shares sebesar 19,4. Menurut Anindya, audience share terus meningkat pada dua bulan pertama tahun 2017. Capaian itu menempatkan VIVA sebagai grup media dengan pertumbuhan audience shares tertinggi di industri TV Free to Air dalam dua tahun terakhir.