Rabu 29 Mar 2017 13:54 WIB

Istri Pelaku Serangan London Kecam Aksi Suaminya

Polisi London bersenjata lengkap berlari di area kompleks Gedung Parlemen  saat insiden penyerangan berlangsung di Jembatan Westminster, London.
Foto: Stefan Wermuth/Reuters
Polisi London bersenjata lengkap berlari di area kompleks Gedung Parlemen saat insiden penyerangan berlangsung di Jembatan Westminster, London.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Istri Khalid Masood, pelaku yang menewaskan empat orang di luar gedung parlemen Inggris, mengungkapkan keterkejutannya atas tindakan suaminya. Dia mengecam aksi itu.

Rehey Hydara juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Dia berharap korban terluka lekas sembuh.

"Saya sedih dan terkejut atas apa yang dilakukan Khalid. Saya benar-benar mengutuk tindakannya. Saya menyampaikan duka cita bagi keluarga korban tewas dan lekas sembuh bagi semua korban luka. Saya memohon berikan privasi bagi keluarga kami, terutama anak-anak di masa sulit ini," katanya dalam pernyataan yang dikeluarkan untuk Press Association Inggris melalui Polisi Metropolitan, dilansir dari CNN, Selasa (28/3).

Sebelumnya, ibunda Masood, Janet Ajao juga telah mengeluarkan pernyataan dia terkejut dan terluka atas serangan itu.

Masood (52 tahun), mengemudikan kendaraannya ke jalur pejalan kaki di Jembatan Westminster sebelum akhirnya menusuk penjaga di dalam gerbang gedung parlemen Inggris. Aksinya tersebut menewaskan empat orang.

Dalam insiden itu, Masood tewas ditembak polisi berpakaian sipil. Polisi Metropolitan London meyakini Masood yang lahir di tenggara Inggris tidak diperintah ISIS atau Alqaidah.

Masood yang memiliki sejumlah nama alias dilaporkan tinggal bersama keluarganya di Birmingham hingga Desember.

Turis Amerika Kurt Cochran (54), warga Inggris Aysha Frade (44), polisi Keith Palmer (48)  dan Leslie Rhodes (75) merupakan korban tewas.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement