REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) melakukan eksekusi terhadap dua pria di wilayah Semenanjung Sinai, Mesir. Dari video yang beredar pada Selasa (28/3), korban dieksekusi karena diduga memiliki ilmu sihir.
Eksekusi dilakukan ISIS dengan memenggal kepala dua pria itu. Dalam adegan awal di video itu, terlihat korban yang mengenakan baju berwarna oranye keluar dari mobil hitam ke area gurun, sebelum akhirnya dipenggal.
Dakwaan terhadap dua pria itu juga dibacakan oleh seorang anggota ISIS. Ia mengatakan keputuan eksekusi didasarkan oleh pengadilan syariah karena sihir merupakan bagian dari dosa besar yang sama dengan murtad atau keluar dari Islam.
Selama ini, kelompok teroris itu menggunakan istilah ahli sihir kepada semua Muslim yang menganut ajaran tasawuf. Ajaran itu disebut melibatkan ritual mistik yang telah dipraktekkan selama ratusan tahun.
ISIS mulai berada di Sinai dalam beberapa tahun terakhir, tepatnya sejak 2013 lalu. Ratusan tentara dan polisi Mesir tewas. Kelompok militan juga menargetkan warga sipil.
Salah satunya saat mereka terlihat memberhentikan truk berisi rokok dan obat-obatan. Anggota ISIS kemudian membakar kendaraan tersebut.
Baca juga, Pasukan Irak Terlibat Bentrok Sengit dengan ISIS di Mosul.
Kemudian, ISIS juga pernah membagikan selebaran berisi nasihat agama bagi pengendara yang melintasi di sekitar pos pemeriksaan Sinai. Sejumlah orang yang hadir dalam pertemuan sufi juga ditangkap dan mereka diberikan khutbah agama, serta dipaksa menandatangani dokumen berisi perjanjian untuk bertobat.
ISIS membentuk unit polisi agama atau syariah, seperti yang bertugas untuk melakukan eksekusi terhadap terduga ahli sihir di Sinai. Di Irak dan Suriah, dua negara tempat kelompok ini berasal juga terdapat unit serupa.