REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Isu penculikan anak yang merebak di Bandung Raya beberapa bulan terakhir membuat Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung terus meningkatkan kewaspadaan. Meski begitu, Disdik mengaku belum perlu menempatkan petugas kepolisian di sekolah-sekolah untuk mencegah potensi penculikan anak.
"Kita harus lihat efektivitas dan efisiensinya (penempatan petugas kepolisian). Namun tetap harus waspada," ujar Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Bandung, Juhana, Rabu (29/3).
Menurutnya, saat ini jumlah sekolah dasar (SD) di Kabupaten Bandung berjumlah sekitar 1.400 SD, sementara sekolah menengah pertama (SMP) berjumlah kurang lebih sebanyak 300 sekolah.
Ia menuturkan, meski tidak menempatkan petugas kepolisian di sekolah-sekolah seperti yang dilakukan Pemerintah Kota Bandung, dinas tetap akan bergerak cepat dan menggandeng kepolisian jika kasus potensi penculikan terjadi.
"Kalau kami belum sampai seperti itu (menempatkan petugas), tapi kami harus tetap waspada," ujarnya.
Dinas mengimbau orang tua dan guru di sekolah melaporkan jika ada sesuatu yang mencurigakan serta lebih berperan aktif memantau kegiatan anak di luar sekolah.
"Menurut saya, anak SD yang paling rawan, artinya guru harus ada sosialisasi juga di sekolah melalui jalur pendidikan," ujarnya.