Rabu 29 Mar 2017 15:14 WIB

Wartawan Koran Mingguan di Medan Ditikam Hingga Tewas

Rep: Issha Harruma/ Red: Ilham
Penusukan (ilustrasi)
Foto: pixabay
Penusukan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Seorang wartawan koran mingguan di Medan tewas dibunuh pada Rabu (29/3), pagi. Dia ditikam tak jauh dari sekolah putrinya di Jalan Medan-Binjai KM 13,5 Sei Semayang, Sunggal, Deli Serdang.

Korban diketahui bernama Amran Parulian Simanjuntak (36 tahun), wartawan koran senior. Pria yang tinggal di Jalan Banten, Puji Mulyo, Sunggal ini disebut kerap bertugas di Sunggal.

Kakak kandung korban, Renova br Simanjuntak mengatakan, adiknya diketahui berangkat dari rumah menuju sekolah putrinya di TK Valentine, Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan-Binjai Km 13,5. Dia diduga mengikuti abangnya yang mengantarkan anaknya ke sekolah itu.

"Sebelumnya, dia memang menelepon abangnya minta tolong untuk mengantarkan anaknya ke sekolah. Setelah abangnya berangkat membawa anaknya, dia mengikuti dari belakang," kata Renova, Rabu (29/3).

Keluarga menduga, Amran khawatir sesuatu terjadi pada anaknya. Menurut Renova, Amran sempat mengaku pernah bertemu orang asing bersama anaknya. "Orang yang menelepon itu diduga mengancamnya pada hari Senin itu, mungkin dia khawatir makanya mengikuti abang dan anaknya dari belakang," ujar dia.

Keluarganya pun mendapat kabar bahwa Amran tewas dibunuh pagi ini. Kabar duka tersebut didapat dari guru anaknya. Renova menyebutkan, setidaknya ada enam luka tikaman yang ditemukan di tubuh adiknya.

"Tiga di perut kiri, satu di dada tengah dan satu dada kanan. Ada juga di punggung," kata Renova sambil menangis.

Pascaditemukan tewas, jasad korban langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan. Sementara sepeda motor dan tas berisi ponsel korban diamankan ke Polsek Sunggal. Kapolsek Sunggal, Kompol Daniel Marunduri mengatakan, pihaknya masih menyelidiki pembunuhan tersebut. "Motif masih didalami," kata Daniel.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement