Rabu 29 Mar 2017 18:35 WIB

Sukabumi Bangkitkan Tradisi Mendongeng di Kalangan Ibu dan Anak

Rep: Riga Iman/ Red: Winda Destiana Putri
Inddonesia mendongeng
Foto: dok RZ
Inddonesia mendongeng

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemkot Sukabumi berupaya membangkitkan kembali tradisi mendongeng yang dilakukan ibu kepada anaknya. Pasalnya, saat ini kebiasaan tersebut mulai ditinggalkan sebagian kalagangan masyarakat.

"Kebiasaan ini harus ditumbuhkan kembali," ujar Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepada wartawan Rabu (29/3). Hal ini disampaikan selepas membuka kegiatan lomba mendongeng untuk pelajar dan ibu-ibu di Perpustakaan Daerah Kota Sukabumi.

Fahmi menerangkan, minat baca di kalangan ibu-ibu atau orangtua juga harus digiatkan kembali. Hal ini lanjut dia dikarenakan kebiasaan baik orangtua akan menjadi contoh bagi anak-anaknya di rumah.

Jangan sampai ungkap Fahmi, anak-anak meniru contoh yang kurang baik dari orangtuanya. Ia menerangkan kebiasaan mendongeng dari ibu ke anak juga merupakan sesuatu hal yang positif bagi perkembangan anak. Terutama dalam menjalin hubungan emosional yang erat antara ibu dan anak.

Dikatakan Fahmi, pemkot saat ini memang tengah menggiatkan gerakan membaca di lingkungan keluarga. Upayanya dilakukan dengan mendatangkan perpustakaan keliling ke sejumlah lokasi yang menjadi tempat berkumpulnya keluarga seperti di Taman Urang Lapangan Merdeka dan Taman Cikondang.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Sukabumi Nike Siti Rahayu mengatakan, lomba bercerita atau mendongeng pada kali ini memang melibatkan ibu-ibu atau orangtua. "Supaya tidak hanya anak saja, tapi ibu juga harus membiasakan membaca dan menjadi panutan," cetus dia.

Nike menerangkan, lomba mendongeng ini sejalan dengan program Sukabumi Gemar Membaca (Sugema). Salah satu programnya lanjut dia yakni membiasakan kegiatan membaca mulai dari lingkungan keluarga.

Selain kalangan orangtua kata Nike, lomba mendongeng atau bercerita juga melibatkan kalangan pelajar dari SD, SMP hingga SMA. Untuk tingkat SD kata dia jenis yang dilombakan yakni bercerita dengan bahasa Indonesia.

Sementara untuk pelajar SMP bercerita dengan bahasa Sunda dan pelajar SMA menggunakan bahasa Inggris. "Penggunaan bahasa sunda ini untuk menghormati bahasa daerah," terang Nike. Sedangkan bahasa Inggris kata dia digunakan karena merupakan bahasa pergaulan internasional.

Nike mengungkapkan, pemkot berharap sejumlah lomba bercerita ini mampu membangkitkan semangat masyarakat untuk gemar membaca. Jika masyarakat gemar membaca lanjut dia maka pengetahuan dan wawasan masyarakat akan semakin bertambah luas. Targetnya kata dia kualitas sumber daya manusia (SDM) warga Sukabumi makin meningkat dibandingkan sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement