REPUBLIKA.CO.ID, Timnas Iran menjelma jadi kekuatan yang sulit ditaklukkan pada babak kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Asia. Tergabung di Grup A ronde ketiga kualifikasi, Iran berada satu kotak bersama tim-tim kuat yang juga pernah mencicipi ingar bingar Piala Dunia, yakni Korea Selatan dan Cina.
Meski tak begitu diunggulkan, pasukan Persia justru jadi tim paling konsisten di kualifikasi zona Asia dengan belum sekalipun terkalahkan dari tujuh laga ronde ketiga. Capaian ini bahkan tak bisa disamai oleh penghuni grup tetangga. Di Grup B, ada tim kuat Jepang, Arab Saudi dan Australia yang semuanya sudah merasakan kekalahan.
Hasilnya pun memuaskan, dari tujuh laga tersebut Iran mengoleksi 17 angka dengan catatan lima kemenangan dan dua imbang sehingga memuncaki Grup A. Andai bisa meraup dua kemenangan lagi (babak kualifikasi Asia tinggal menyisakan tiga pertandingan), maka Iran dipastikan lolos ke Rusia tahun depan. Hal itu karena jarak Iran dengan peringkat ketiga yang masih bisa lolos lewat play-off cukup jauh. Di posisi ketiga ini ada Uzbekistan yang baru punya 12 angka.
Langkah Iran yang dilatih oleh eks asisten Sir Alex Ferguson di Manchester United (MU), Carlos Queiroz ini memang layak diacungi dua jempol. Memulai perjalanan dari ronde kedua, juara Piala Asia tiga kali ini tak pernah kalah.
Di ronde kedua tersebut, Iran bergabung dengan Oman, Turkmenistan, Guam, dan India di Grup D. Langkah mereka mulus, kesebelasan berjuluk Tim Melli ini lolos sebagai pemuncak klasemen dengan 20 angka.
Menyelesaikan delapan laga, Iran menang enam kali dan seri dua kali. Catatan agregat gol mereka di fase ini sangat meyakinkan. Iran bisa melubangi jala lawan sebanyak 26 kali tapi hanya tiga bola yang sanggup menembus gawang mereka.
Beranjak ke ronde ketiga, keseimbangan dalam menyerang dan bertahan Iran tak berubah. Dari tujuh laga, Mehdi Taremi dan kawan-kawan mengoyak gawang lawan sebanyak enam kali dengan tak sekalipun pernah kebobolan.
Pada laga terakhirnya, Iran mampu membungkam tamu mereka, Cina di stadion Azadi Kota Teheran, Selasa (28/3) malam WIB. Aksi Taremi pada laga tersebut mampu merobohkan tembok tebal pertahanan negeri Tiongkok. Padahal, pada pertandingan akhir pekan lalu Cina bisa meredam Korea Selatan dengan meraup kemenangan 1-0.
Pujian pun dilontarkan oleh pelatih Cina Marcello Lippi. Menurut maestro taktik asal Italia ini, kekuatan Iran sangat berimbang di semua lini. "Iran jelas tim kuat dengan punya daya serang dan kedisiplinan tinggi. Pelatih mereka berandil besar terhadap kekuatan tim," kata Lippi, Rabu.
Queiroz pun bahagia dengan catatan yang dibuat timnya. Pelatih yang sudah membesut Iran sejak 2011 silam ini mengatakan, langkah timnya semakin kuat dari tahun ke tahun sejak dia tangani. Dia pun tak ingin kesempatan bermain di Piala Dunia untuk kedua kalinya berturut-turut sirna. "Sejak saya ke sini, kami punya pemain yang bermain di Eropa dengan jumlah lebih banyak dibanding sebelumnya. Kami juga empat tahun berturut-turut jadi tim Asia nomor satu bila merujuk peringkat FIFA," kata Quiroz.