REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Bank Bukopin menargetkan pertumbuhan kredit pada tahun ini di kisaran 10 sampai 11 persen. Sebelumnya, pada tahun lalu kredit perseroan tumbuh 9,74 persen dari Rp 66 triliun menjadi Rp 72,5 triliun.
Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank Bukopin Eko Rachmansyah Gindo menjelaskan, untuk mencapai target tersebut, Bank Bukopin akan mempertajam segmen penyaluran kredit. "Lalu kita akan banyak bermain di kredit yang punya capital caps rendah seperti UMKM, konsumer, dan mikro," jelasnya di Jakarta, Rabu, (29/3).
Perseroan pun, kata Eko, akan melakukan restrukturisasi kredit atau mitigasi risiko, demi menjaga rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL). Pada tahun lalu NPL Net Bukopin berada di kisaran 2,79 persen sedangkan NPL gross 3,77 persen. "Pertumbuhan kredit sendiri didukung oleh pertumbuhan ritel yang terdiri dari mikro UKM, dan konsumer," jelasnya.
Ia menyebutkan, dari total kredit ritel yang disalurkan secara yoy, segmen mikro tumbuh 26,11 persen, lalu segmen UKM sebesar 9,41 persen, serta segmen konsumer 10,78 persen. Selanjutnya kredit komersial Bukopin pun tumbuh 4,42 persen yoy. "Kalau kredit perdagangan mikro kita paling besar itu di maritim sebesar Rp 1,5 triliun," tambah Eko.
Ia menambahkan, aset Bukopin pada 2016 tembus Rp 105 triliun berkat banyak bermain di kredit ritel.