Rabu 29 Mar 2017 21:30 WIB

Koperasi Syariah 212 Luncurkan Kita Mart Perdana di Bekasi

Rep: Muhyiddin/ Red: Budi Raharjo
 Warga membeli bahan pokok di Mini Market KitaMart di Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (29/3).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Warga membeli bahan pokok di Mini Market KitaMart di Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (29/3).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dengan semangat spirit aksi 212, Koperasi Syariah 212 resmi  meluncurkan minimarket bernama ‘Kita Mart’ didaerah Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (29/3). Peluncuran tersebut dihadiri oleh Ketua Koperasi 212, Syafii Antonio dan Wakil Ketua Koperasi Syariah 212, Valentino Dinsi.

“Jadi hari ini kita peluncuran outlet perdana Kita Mart yang didasari dari sipir 212,” ujar Ustaz Valentino kepada Republika.co.id, Rabu (29/3).

Ia menuturkan, secara prinsip bisnis sebenarnya tidak ada perbedaan antara Kita Mart dan jenis mini market lainnya. Namun, kata dia, jika umat Islam ingin membuka Kita Mart akan cenderung lebih murah dibandingkan dengan membuka retail lainnya.

Menurut dia, jika membuka toko retail biasanya membutuhkan uang Rp 700 juta-Rp 1 miliar, tapi untuk membuka Kita Mart hanya perlu biaya kurang lebih minimal Rp 175 juta. “Dengan Rp 175 juta saja sudah bisa buka kita mart,” ucapnya.

Perbedaan lainnya, lanjut dia, Koperasi Syariah juga tidak serta merta untuk melakukan pembangunan Kita Mart. Karena, menurutnya, sebelumnya pasti pihaknya akan melakukan survei terlebih dahulu terkait lokasi yang akan dibangun Kita Mart, sehingga dapat berjalan dengan lancar. “Jadi, secara organik dan secara bisnis dia memang harus letaknya strategis dan lain-lain,” ucapnya

Ia mengatakan, yang paling berbeda dari jenis minimarket lainnya adalah Kita Mart dibangun dengan basis komunitas. Ia mencohkan, jika ada jamaah yang ingin membangun Kita Mart dengan biaya Rp 400 juta maka idealnya Kita Mart tersebut bisa dibangun oleh 400 orang jamaah, sehingga masing-masing jamaah hanya dibebankan biaya Rp 1 juta.

Setelah itu, 400 orang tersebut juga diwajibkan untuk berbelanja bulanan di Kita Mart. Dengan begitu, menurut dia, bisa dipastikan Kita Mart dapat berjalan dengan sehat dan menguntungkan, karena adanya komitmen daripada pemilik sekaligus pemegang saham tersebut.

“ Itu yang sangat berbeda, jadi makanya bisa berbasis komunitas, berbasis masjid ya sebagaimana kampanye saya tiga tahun terkahir ini adalah membangun ekonomi umat berbasis masjid. Jadi bisa dimiliki oleh jamaah masjid atau warga komplek atau komunitas,” kata Ketua Majelis Ta’lim Wirausaha tersebut.

Ia menambahkan, dalam melakukan promosi Kita Mart pihaknya juga akan memberika unsur dakwah. Menurut dia, pihaknya saat ini juga sedang mengupayakan setidaknya 1.000 ustaz bisa membantu mempromosikan kepada jamaahnya untuk berbelanja di Kita Mart. “Jadi di dalam khutbah Jumat, di dalam ceramah yang mereka lakukan, mereka mungkin akan berkeampanye agar berbeanja di Kita Mart, jadi kuang lebih seperti itu,” jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement