REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — Pembelot Korea Utara (Korut), Park Sang Hak memiliki informasi seputar kematian Kim Jong-nam, saudara tiri dari pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Ia ingin menyebarkan informasi tersebut dari Korea Selatan ke Korea Utara.
Park menyebarkan semacam brosur untuk menunjukkan kepada warga Korut di perbatasan bagaimana perilaku pemimpin Korut Kim Jong-un. Brosur tersebut juga berisi terkait konten tentang pembunuhan Kim Jong-nam.
Para pejabat intelijen Korea Selatan mengatakan pemimpin Korea Utara langsung memerintahkan pembunuhan terhadap Kim Jong-nam. Namun pihak Korea Utara membantah keras pernyataan tersebut.
“Bahkan Korea Selatan terkejut mendengar berita pembunuhan Kim Jong-nam,” kata Park, seperti yang dikutip dari CNN, Rabu (29/3).
“Dapatkah anda bayangkan bagaimana warga Korea Utara bereaksi (ketika mengetahui kematian Kim Jong-am),” ujarnya lagi.
Berita pembunuhan tersebut kemungkinan tidak disiarkan di Korea Utara. Sebab pers diawasi ketat oleh pemerintah.
Maka dari itu, Park berharap brosur, kartu SD, dan USB yang bermuatan informasi tersebut dapat membuat warga Korea Utara mengetahui dunia luar. Termasuk kematian Kim Jong-nam.
Selain itu, pihak Korea Utara menganggap tindakan Park sebagai sinyal permusuhan dan memberitahu brosur tersebut adalah propaganda Korea Selatan kepada para warganya. Pemerintah Korea Utara telah mencoba membunuh Park sebelumnya karena kampanyenya disebut-sebut untuk mendapatkan informasi di Korea Utara.