REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI bersama operator kompetisi sepak bola nasional Liga Baru Indonesia (LIB) memastikan kick-off perdana Liga-1 2017 pada 15 April. Sejumlah regulasi baru yang disiapkan PSSI bersama pelaksana kompetisi, sah disetujui sebagai aturan baku selama gelaran tersebut.
Dalam rapat bersama antara PSSI dan LIB bersama 18 klub peserta Liga-1, disetujui sejumlah aturan baru yang belum pernah dibikin dalam kompetisi sepak bola nasional. Salah satunya, soal aturan pergantian pemain.
CEO LIB, Risha Adi Widjaya mengungkapkan, PSSI dan klub setuju mengadopsi aturan lima kali pergantian pemain. Sistem tersebut tentu tak umum. Di liga-liga elite dunia, maksimal pergantian pemain cuma maksimal tiga kali.
"Ini salah satu regulasi baru yang diadopsi dari Piala Presiden 2017, kemarin," kata Risha, usai rapat bersama di Markas Kostrad, Jakarta, Rabu (29/3).
Selain itu, PSSI bersama operator juga memperbanyak kuota pemain dari seluruh tim peserta Liga-1.
Biasanya, kata dia, masing-masing tim peserta cuma dibolehkan membawa maksimal 18 pemain dalam setiap laga. Akan tetapi pada kompetisi kali ini, para pihak terlibat Liga-1 setuju menggenapkannya menjadi 20 pemain.
Risha mengatakan, tentu PSSI dan LIB punya alasan menerapkan sistem baru tersebut. Kata dia, PSSI menghendaki Liga-1 memprioritaskan para pemain muda. Itu demi kebutuhan U-23.
Sebab itu, PSSI membatasi setiap kesebelasan cuma boleh memainkan maksimal dua pemain yang berusia 35 tahun ke atas. Setiap klub, diharuskan memilik lima pemain U-23.
"Pemain-pemain dari U-23 itu diwajibkan bermain pada 45 menit pertama pertandingan," ujar dia.
Risha menjelaskan format baru ini memberikan jalan tengah antara kebutuhan PSSI dan kompetisi dengan menerapkan sistem lima kali pergantian pemain serta batasan usia.