Kamis 30 Mar 2017 06:55 WIB

Ini Aturan Marquee Player untuk Liga 1

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Israr Itah
Michael Essien
Foto: ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Michael Essien

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI bersama operator kompetisi sepak bola nasional, Liga Baru Indonesia (LIB) menyiapkan sejumlah aturan baru. Selain diizinkannya satu tim mengganti pemain sebanyak lima kali, PSSI bersama LIB juga setuju mempertajam peran marquee player atau pemain bintang di Liga 1 kali ini.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Ade Wellington mengatakan, regulasi pemain bintang sebetulnya satu paket dengan aturan batasan pemain asing di Liga 1.

Komposisi pemain asing di setiap tim hanya dibolehkan dengan pola 2+1. Artinya, setiap tim dibolehkan memiliki dua pemain asing non-Asia dan satu pemain dari negera-negara anggota Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Akan tetapi, batasan tersebut akan menjadi 2+1+1. Satu pemain tambahan terakhir, yaitu jika pemain tersebut, masuk dalam kategori pemain bintang dunia.

"Setiap klub hanya boleh punya satu marque player," kata Ade.

Tapi, Ade menegaskan, aturan soal pemain bintang tersebut pun tak sembarangan. Pemain dengan kategori bintang, harus minimal pernah mencecap lapangan Piala Dunia. "Dia harus minimal pernah mengikuti salah satu dari tiga Piala Dunia terakhir," ujar dia.

Itu artinya, pemain tersebut, diharuskan pernah merasakan rumput Piala Dunia 2014 atau 2010, atau 2006. Ade menambahkan, jika pun tak pernah merasakan Piala Dunia, kategori marquee player, minimal pernah bermain di delapan liga paling elite di benua Eropa, rentang musim 2009 sampai 2017.

Adapun liga-liga elite versi PSSI tersebut, yaitu Liga Inggris dan La Liga Spanyol serta Liga Italia. Selain itu, Liga Jerman dan Liga Belanda serta Liga Prancis. Dua liga elite lainnya, yakni Liga Turki dan Liga Portugal. 

Liga 1 akan dimulai pada 15 April. PSSI bersama LIB, memastikan Bandung sebagai kota pembuka gelaran tersebut. Pada laga perdana itu, duel kesebelasan raksasa nasional, Persib Bandung menjamu Arema FC, akan menjadi pertandingan pembuka dimulainya kompetisi kasta utama sepak bola nasional.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement