Kamis 30 Mar 2017 06:55 WIB

Prancis Kesampingkan Perundingan dengan Inggris Selama Brexit

Menteri Luar Negeri baru Prancis Jean-Marck Ayrault.
Foto: reuters
Menteri Luar Negeri baru Prancis Jean-Marck Ayrault.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Marc Ayrault mengatakan perundingan antara Uni Eropa dan Inggris menyangkut masa depan hubungan mereka, hanya bisa dilakukan setelah negosiasi Brexit selesai dalam waktu dua tahun.

"Setelah negosiasi soal pemisahan (Inggris dari Uni Eropa), akan ada perundingan lainnya dan itu akan menyangkut pengaturan hubungan masa depan antara 27 negara Uni Eropa dan Inggris Raya," kata Ayrault kepada para wartawan, Rabu (29/3).

Perdana Menteri Inggris Theresa May sebelumnya mengatakan kepada Uni Eropa, Rabu, pada Maret 2019 ia ingin kesepakatan soal pemisahan Inggris dari Uni Eropa dan kesepakatan menyangkut hubungan masa depan sudah bisa dicapai. Ayrault mengatakan perundingan tentang pemisahan akan sulit dan May tidak bisa memilih apa yang diinginkan dari kesepakatan.

"Kita harus melakukan pembicaraan ini secara konstruktif dan terhormat. Kami tidak berniat menghukum suatu masyarakat atas apa yang telah mereka pilih," kata Ayrault.

Baca: Uni Eropa akan Keluarkan Pedoman Perundingan Brexit Jumat

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement