REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dijadwalkan akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada 5-6 April mendatang. Kunjungan ini akan menjadi kunjungan bersejarah karena merupakan kunjungan pertama Presiden Afghanistan ke Indonesia. Ini juga menjadi kunjungan pertama Presiden Ghani ke Asia Tenggara.

Direktur Asia Selatan dan Tengah Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Ferdy Piay, mengatakan Presiden Ghani ingin melihat pengalaman Indonesia dalam menyelesaikan konflik. Ia sangat ingin mempelajari hal tersebut untuk dapat diterapkan di negaranya guna mendukung proses rekonsiliasi.

"Fokus yang ingin diangkat dalam kunjungan adalah peran Indonesia. Kita tahu Afghanistan hingga saat ini mengalami permasalahan dalam menciptakan perdamaian," ujar Ferdy, di Jakarta, Kamis (30/3).

Menurutnya, Presiden Ghani juga tertarik untuk mempelajari pengalaman Indonesia dalam mengatasi isu terorisme. Program deradikalisasi yang dimiliki Densus 88 dinilai akan sangat membantu Afghanistan, sebagai negara yang selalu menghadapi masalah radikalisme.

"Indonesia banyak membantu rekonsiliasi di Afghanistan, masih potensial bagi Indonesia," ungkapnya.

Setelah melakukan kunjungan selama dua hari di Indonesia, Presiden Ghani dijadwalkan akan mengunjungi Singapura. Sebelum ke Indonesia, Ghani akan terlebih dahulu mengunjungi Australia selama beberapa hari.

Ikuti Whatsapp Channel Republika