Kamis 30 Mar 2017 16:38 WIB

Pakar: Ada Kemungkinan Perlakuan Berbeda pada Kasus Inul

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Ilham
Inul Daratista
Foto: Teresia May/Antara
Inul Daratista

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pedangdut Inul Daratista dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas tuduhan telah menghina ulama dengan menuliskan komentar di Instagram. Inul menyebut pria berserban bisa berbuat mesum.

Pakar Hukum Pidana Gandjar Laksono Bondan mengatakan, pada kasus Inul, tergantung bagaimana aparat melihat kasusnya. "Aparat penegak hukum punya prioritas penanganan tindak pidana tertentu," ujar Gandjar, Kamis (30/3).

Namun, apabila terjadi perbedaan penanganan atau perlakuan dari kepolisian, maka diperbolehkan untuk mengajukan protes. Menurut dia, kemungkinan terjadinya perlakuan berbeda pada kasus itu bisa saja terjadi. Hal ini dapat berhubungan dengan keberpihakan pelaku tindak pidana dalam pilkada.

"Jika terjadi hal seperti itu, maka harus ada upaya mengingatkan penegak hukum atau Polri," kata pakar hukum pidana itu.

Sementara Pakar hukum pidana Universitas Islam Indonesia (UII), Mudzakir mengatakan, pernyataan Inul di Instagram jelas bisa diproses secara hukum karena ada unsur tudingan berbuat buruk yang merupakan penghinaan. "Makanya tak usah ikut campur dengan hal-hal berbau politik. Kalau mau masuk politik jangan setengah-setengah," ujar Mudzakir.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement