REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mulai geram atas penolakan pesepak bola milik Algharafa SC, Andri Syahputra atas undangan mengikuti seleksi timnas Indonesia U-19. Ketua Umum PSSI, Letnan Jenderal (Letjen) Edy Rahmayadi menegaskan, penolakan pemain kelahiran Aceh tersebut sudah tak lagi menunjukkan diri sebagai putra Indonesia.
"Orang (pemain) Indonesia itu seharusnya kalau dipanggil timnas ya datang," ujar Edy saat ditemui di Markas Besar Korps Strategi Angkatan Darat (Makostrad), di Jakarta, Kamis (30/3). Menurut Edy, penolakan Andri dan keluarga tersebut, semacam pembangkangan demi membela negara.
Baca juga, Penjelasan Ayah Andri Syahputra tentang Penolakan Panggilan Timnas U-19.
Alih-alih menuruti permintaan PSSI agar Andri pulang mengikuti seleksi timnas U-19, pemain berusia 18 tahun tersebut, terkuak saat ini bergabung bersama timnas Qatar U-19. Andri, terbukti bermain bersama timnas Qatar U-19 saat menjamu tim Inggris U-19 pada 24 dan 27 Maret lalu. Bergabungnya Andri ke dalam skuat muda Qatar, menguatkan sinyal penolakan pemain tersebut atas undangan PSSI.
Edy menambahkan, bergabungnya Andri bersama timnas Qatar, sudah menunjukkan kepastian tentang penolakan membela skuat Garuda Indonesia. Selanjutnya, dia menegaskan, agar Andri, bersama keluargnya hengkang dari Bumi Pertiwi. "Membela Indonesia adalah jihad. Kalau tidak mau membela Indonesia, lebih baik keluar saja dari Indonesia," tegas dia. Baca juga, Ayah Andri Syahputra: Putra Saya Masih WNI.