Jumat 31 Mar 2017 03:10 WIB

Ungkapan PM Malaysia Saat Warganya Dibebaskan Korut

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak tiba di lokasi pembukaan KTT IORA ke-20 tahun 2017 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (7/3).
Foto: Antara/Iora Summit 2017/Rosa Panggabean
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak tiba di lokasi pembukaan KTT IORA ke-20 tahun 2017 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (7/3).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengaku sangat bahagia setelah Korea Utara (Korut) mengizinkan sembilan warganya yang ditahan kembali ke Malaysia. Hal tersebut terwujud setelah Malaysia menjalin negosiasi dengan Korut.

"Saya senang mengumumkan sembilan warga Malaysia yang sebelumnya dilarang meninggalkan Korut, kini telah diizinkan kembali ke Malaysia," ujar Najib dalam pernyataan seperti dilaporkan laman Najibrazak.com, Kamis (30/3).

Ia mengatakan kesembilan warganya telah bertolak dari bandara di Pyongyang pada pukul 19:45 waktu Malaysia. Mereka diperkirakan akan tiba di Malaysia pada pukul 05.00 pagi waktu Malaysia.

Najib menyampaikan rasa terima kasihnya untuk semua orang yang telah terlibat dalam negosiasi dengan Korut. "Sebagai perdana menteri, saya juga bersyukur semua warga Malaysia bersatu untuk mengatasi krisis ini dalam semangat negaraku. Ini menunjukkan apa yang dapat dicapai suatu bangsa jika kita bekerja bersama dan bersatu," ujarnya.

Pascainsiden pembunuhan Kim Jong-nam, hubungan diplomatik Malaysia dengan Korut sempat memanas. Terlebih setelah munculnya dugaan pemerintah Korut terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement