Jumat 31 Mar 2017 08:34 WIB

Pemprov DKI Butuh Tenaga Kerja untuk Bedah Rumah

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andi Nur Aminah
Bedah Rumah
Bedah Rumah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Munculnya kebutuhan pasukan merah sebagai tenaga bangunan di Jakarta dibenarkan oleh Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono. Menurutnya kebutuhan itu nantinya lebih difungsikan untuk pembedahan rumah. 

Sumarsono mengatakan, saat ini ada kebutuhan masyarakat untuk bedah rumah. Dari segi perumahan, menurut Sumarsono, dengan penataan organisasi Dinas Perumahan dan Gedung menjadi Dinas Perumahan dan Pemukiman maka Pemprov akan segera memrogramkan permukiman. "Selama ini /kan rusun dan gedung tinggi, /nah sekarang fokus kebutuhan perumahan," kata Sumarsono di Balai Kota DKI Jakarta, pada Kamis malam (30/3). 

Sumarsono menjelaskan program perumahan ini lebih fokus pada kampung-kampung kumuh. Salah satu caranya adalah dengan bedah rumah. Namun, Pemprov DKI belum memiliki tenaga pekerja untuk melaksanakan program tersebut. 

Di satu sisi, dia mengatakan jumlah pengangguran juga yang harus dikurangi. Akhirnya, Pemprov memiliki gagasan awal untuk bedah rumah. Gagasan ini menurut Sumarsono sudah muncul oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat sebelum cuti.  

Untuk itu, Pemprov DKI akan membutuhkan tenaga terampil, dibayar untuk membangun dan membedah rumah sebagai program permukiman. Mengenai warna seragam pasukan pembedah rumah, Sumarsono tidak terlalu memikirkannya. "Warna pasukannya mau merah kuning hijau atau lurik-lurik itu terserah," kelakar Sumarsono. 

Sedang untuk pembukaannya, Sumarsono mengatakan akan melaksanakannya di kecamatan-kecamatan yang dibutuhkan seperti Koja. Adanya Company Social Responsibility (CSR), kompensasi, sumbangan, menurut Sumarsono lebih baik digunakan untuk kepentingan rakyat seperti bedah rumah. "Daripada digunakan untuk keperluan tidak jelas," kata dia. 

Sumarsono berpendapat, Ahok juga memiliki pemikiran demikian. Bahkan bila perlu, dia menagatakan, bukan hanya bedah rumah, tetapi juga bedah kampung. Fokusnya untuk daerah yang membutuhkan, misalnya Jakarta Utara. 

Soal Ahok yang mensosialisasikan program itu, menurut Sumarsono wajar saja sebagai pejawat karena mengetahui program itu. "Yang jelas merekrut tukang memang kebutuhan," ujarnya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement