REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Pusat Studi Islam dan Kenegaraan (PSIK) Indonesia Arif Susanto menyarankan agar partai politik bisa mengembangkan mekanisme penyelesaian konflik. Sehingga, partai-partai tersebut bisa menghindari perpecahan saat ada perbedaan pandangan dalam lembaganya.
"Partai-partai politik perlu mengembangkan mekanisme penyelesaian konflik, agar perbedaan pandangan tidak serta-merta mengarah pada perpecahan," kata Arif saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (31/3).
Partai-partai yang ada juga diimbau untuk bisa lebih independen. Sehingga, dalam menjalankan roda partai, tidak terus-menerus bergantung pada pemerintahan. "Begitu pula mereka (partai politik) perlu mengembangkan independensi, agar tidak terus-menerus bergantung kepada pemerintah," ucap Arif.
Arif juga mengharapkan partai-partai tersebut bisa memperkuat dukungan di tingkat bawah, sebagai pemegang kedaulatan. "Mereka harus memperkuat akar dukungan pada level massa kritis, sebagai pemegang kedaulatan," terang Arif.