REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peserta aksi 313 yang mulai berdatangan penuh sesak memenuhi stasiun Juanda. Kedatangan peserta aksi tersebut berasal dari beberapa daerah sekitar Jabodetabek. Salah satu peserta aksi, Abdullah (24) berasal dari Bekasi. Abdullah mengatakan, ia berangkat sekitar pukul 8.00 pagi dan tiba pukul 10.37 WIB.
"Ya ini baru nyampe," ujarnya saat ditemui di stasiun Juanda, Jumat (31/3).
Abdullah mengatakan, motivasinya mmengikuti aksi 313 adalah untuk menuntut keadilan atas kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. "Pengennya penista dipenjara, hukumnya lelet banget," katanya.
Abdullah yang juga pernah ikut aksi Bela Islam 1, 2 dan 3 tersebut mengaku sebal lantaran harus terus menerus harus menuntut pemerintah lantaran satu orang penista agama. "Gara-gara satu orang jadi gini nih," jelasnya.
Hal senada juga dikatakan Ari Hermawan (40), warga asal Bogor tersebut tiba bersama 9 orang lainnya dari majelis taklim sekitar tempat tinggalnya. "Intinya kita ke sini, minta Ahok dipenkara, diberhentikan jadi gubernur," katanya.
Ari menjelaskan, dirinya mengikuti aksi 313 untuk menuntut penegakan hukum penistaan agama. "Kalau belum dipenjara, aksi bakal terus-terusan ada," jelasnya.
Pantauan Republika.co.id, hingga saat ini arus kedatangan masa terus bertambah. Pintu kedatangan stasiun Juanda dan JPO menuju masjid Istiqlal terlihat penuh sesak oleh masa aksi. Selain kedatangan dari stasiun Juanda, peserta aksi juga ada yang menggunakan sepeda motir, salah satunya adalah Yudi A (42).
Warga asal Palmerah, Jakarta Barat tersebut datang dengan motif yang sama. "Saya ke sini untuk bela Islam, bela quran bela ulama, bela NKRI supaya negeri ini bisa menjadi negeri yang makmur dan mendapat ampunan," katanya.