REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Qatar Airways Ltd akan memberikan laptop pinjaman pada pelanggan premium dalam penerbangan AS. Ini merupakan solusi maskapai terhadap kebijakan larangan membawa perangkat elektronik ke kabin pesawat.
Pada Kamis (30/3), Qatar Airways mengatakan laptop-laptop Qatar Airways sengaja disediakan untuk para pelancong kelas bisnis mulai pekan depan. Penumpang diwajibkan menyerahkan laptop pribadi di gerbang untuk disimpan pihak maskapai.
Kepala eksekutif Akbar Al Baker mengatakan pihaknya sangat menghargai pentingnya bekerja di dalam pesawat. "Dengan menyediakan layanan pinjam laptop, kami memastikan penumpang kami yang menuju AS tetap bekerja di pesawat," kata dia dilansir Bloomberg.
Sebelumnya, Etihad Airways PJSC telah memberlakukan solusi serupa atas kebijakan ini. Dalam situs resminya, maskapai berbasis di Abu Dhabi itu menyediakan iPad dari Apple Inc pada penumpang premium.
Sementara, maskapai Emirate tetap mengizinkan penumpangnya menggunakan perangkat elektronik hingga lepas landas. Presiden Emirate, Tim Clark mengatakan maskapai tetap mempertimbangkan cara menghindari larangan.
Sebagai tambahan laptop pinjaman, Qatar juga menyediakan akses Wifi gratis selama satu jam. Akses tambahan akan diterapkan biaya lima dolar AS per penerbangan. Sementara Etihad memberikan pelancong premium voucher akses gratis terhitung 2 April.
Kebijakan larangan perangkat AS mulai berlaku Sabtu lalu. Kebijakan diterapkan pada penerbangan dari delapan negara Timur Tengah dan Afrika. Langkah ini menimbulkan sejumlah kritik. Ada kekhawatiran juga bahwa pelancong yang bergantung pada perangkat pribadi mereka menghindari empat bandara utama karena menghindari kebijakan ini.