Sabtu 01 Apr 2017 06:35 WIB

PM Inggris Dinilai tak Punya Alasan Tolak Pemisahan Diri Skotlandia

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Ani Nursalikah
Perdana Menteri Skotlandia Nicola Sturgeon.
Foto: REUTERS/Russell Cheyne
Perdana Menteri Skotlandia Nicola Sturgeon.

REPUBLIKA.CO.ID, EDINBURGH -- Perdana Menteri Skotlandia Nicola Sturgeon menilai tidak ada alasan rasional bagi Perdana Menteri Inggris Theresa May untuk memblokir permintaan negaranya yang ingin memisahkan diri. Sturgeon telah mengirimkan surat resmi hasil referendum yang menyatakan negaranya ingin merdeka.

Sebelumnya Sturgeon sudah menyetujui kesepakatan referendum tersebut harus dilalui dengan proses yang cukup sederhana. Dan ia merasa pemerintahnya sudah melalui itu.

Pemungutan suara di parlemen Skotlandia kembali dilakukan pada Selasa. Mereka tetap meminta untuk memisahkan diri dari Inggris. Sturgeon merasa memiliki mandat untuk menyampaikan permintaan dari pemilihan suara tersebut di mana kedaulatan rakyat adalah tradisi panjang Skotlandia.

Sturgeon memprediksi May akan menolak kembali hasil referendum tersebut. Oleh karena itu dia akan mengeluarkan strategi baru untuk melindungi hasil referendum setelah libur Paskah. “Ini adalah pandangan tegas saya mandat parlemen Skotlandia harus dihormati dan berkembang. Pertanyaannya bukan apakah, tapi bagaimana,” tulis Sturgeon, dikutip The Guardian, Jumat (31/3).

Dia berharap akan ada diskusi yang baik antara kedua belah pihak. Namun jika itu tidak memungkinkan, dia berjanji akan tetap mengambil langkah maju untuk mempertahankan hasil referendum. Dia juga akan berusaha melaksanakannya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement