Sabtu 01 Apr 2017 14:21 WIB

Tiga Terduga Anggota Alqaeda Tewas dalam Serangan di Yaman

Al Qaeda Yaman (Ilustrasi)
Al Qaeda Yaman (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ADEN -- Tiga terduga anggota al Qaeda tewas pada Jumat oleh serangan yang pejabat setempat yakini berasal dari pesawat nirawak AS di Yaman selatan. Warga dan pejabat setempat mengatakan, bahwa serangan pada Jumat (31/3) itu, berlokasi di Mozno, distrik al-Wadie provinsi Abyan. Di antara tiga korban tewas termasuk pemimpin kelompok petempur lokal, Waddah Muhammad Amsouda, yang sedang bertemu seseorang di sebuah rumah di daerah itu, kata mereka.

Warga juga melaporkan bahwa telah terjadi serangan di lokasi terpisah, yang mengincar target sebuah kendaraan yang diduga milik al Qaeda, di provinsi yang sama. Namun, mereka mengatakan, bahwa tidak mengetahui jumlah korban secara pasti.

Pada Selasa, setidaknya empat terduga anggota al Qaeda tewas dalam serangan pesawat nirawak AS terhadap sebuah kendaraan di Yaman tengah. Serangan itu adalah bagian dari upaya meningkatkan perlawanan terhadap kelompok pemberontak.

Serangan di Amqoz, distrik Moudiya, provinsi Abyan, itu terjadi sekitar tengah malam pada Selasa. Kendaraan mereka terbakar dan terdapat empat mayat di dalamnya dalam keadaan hangus.

Warga sekitar daerah itu juga melaporkan bahwa mereka mendengar beberapa suara serangan peluru kendali atas tempat diduga pos al Qaeda di daerah Wadi al-Naseel, yang juga berada di provinsi Abyan, tetapi mereka tidak mengetahui jumlah korban secara pasti.

Abyan adalah salah satu dari beberapa provinsi di wilayah tengah dan selatan Yaman, yang ditempati oleh kelompok al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) dan kelompok lokal yang tergabung dalam jaringan Ansar al-Sahria, sebagai wilayah operasi mereka.

Pada bulan ini, Amerika Serikat telah berulang kali melancarkan serangan terhadap pasukan AQAP, dengan menggunakan pesawat tempur maupun pesawat tak berawak. AQAP memanfaatkan perang saudara di Yaman selama dua tahun belakangan untuk merekrut pengikut baru guna membangun dominasi kuat di bagian tengah dan selatan negara Arab.

Pentagon mengatakan, bahwa serangan mereka pada 2 Maret terhadap AQAP berhasil membunuh Yasir al Silmi, yang juga dikenal sebagai Mohammed Tahar, bekas tahanan di pusat penahanan AS di Teluk Guantanamo, Kuba.

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement