REPUBLIKA.CO.ID, ADEN -- Tiga terduga anggota al Qaeda tewas pada Jumat oleh serangan yang pejabat setempat yakini berasal dari pesawat nirawak AS di Yaman selatan. Warga dan pejabat setempat mengatakan, bahwa serangan pada Jumat (31/3) itu, berlokasi di Mozno, distrik al-Wadie provinsi Abyan. Di antara tiga korban tewas termasuk pemimpin kelompok petempur lokal, Waddah Muhammad Amsouda, yang sedang bertemu seseorang di sebuah rumah di daerah itu, kata mereka.
Warga juga melaporkan bahwa telah terjadi serangan di lokasi terpisah, yang mengincar target sebuah kendaraan yang diduga milik al Qaeda, di provinsi yang sama. Namun, mereka mengatakan, bahwa tidak mengetahui jumlah korban secara pasti.
Pada Selasa, setidaknya empat terduga anggota al Qaeda tewas dalam serangan pesawat nirawak AS terhadap sebuah kendaraan di Yaman tengah. Serangan itu adalah bagian dari upaya meningkatkan perlawanan terhadap kelompok pemberontak.
Serangan di Amqoz, distrik Moudiya, provinsi Abyan, itu terjadi sekitar tengah malam pada Selasa. Kendaraan mereka terbakar dan terdapat empat mayat di dalamnya dalam keadaan hangus.
Warga sekitar daerah itu juga melaporkan bahwa mereka mendengar beberapa suara serangan peluru kendali atas tempat diduga pos al Qaeda di daerah Wadi al-Naseel, yang juga berada di provinsi Abyan, tetapi mereka tidak mengetahui jumlah korban secara pasti.
Abyan adalah salah satu dari beberapa provinsi di wilayah tengah dan selatan Yaman, yang ditempati oleh kelompok al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) dan kelompok lokal yang tergabung dalam jaringan Ansar al-Sahria, sebagai wilayah operasi mereka.
Pada bulan ini, Amerika Serikat telah berulang kali melancarkan serangan terhadap pasukan AQAP, dengan menggunakan pesawat tempur maupun pesawat tak berawak. AQAP memanfaatkan perang saudara di Yaman selama dua tahun belakangan untuk merekrut pengikut baru guna membangun dominasi kuat di bagian tengah dan selatan negara Arab.
Pentagon mengatakan, bahwa serangan mereka pada 2 Maret terhadap AQAP berhasil membunuh Yasir al Silmi, yang juga dikenal sebagai Mohammed Tahar, bekas tahanan di pusat penahanan AS di Teluk Guantanamo, Kuba.