REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perusahaan busana Uniqlo mengancam akan menutup seluruh tokonya di Amerika Serikat. Hal itu dilakukan jika Presiden Donald Trump membuat kebijakan yang memaksa perusahaan asal Jepang itu membuat pabrik di AS.
Presiden Fast Retailing Tadashi Yanai yang memiliki Uniqlo mengaku wacana Trump adalah hal yang mustahil diterapkan. "Jika (produksi dilakukan di AS) bukan pilihan yang baik untuk konsumen, maka tak ada artinya untuk melakukan bisnis di Amerika Serikat," ujar Yanai kepada media Jepang Asahi Shimbun, Sabtu (1/4).
Trump telah berulang kali berupaya menaikkan biaya impor barang asing. Hal itu sebagai bentuk janjinya dalam merevitalisasi manufaktur AS. Pada Januari lalu, ia meminta Toyota untuk memindahkan lokasi rencana pembangunan pabrik baru di Meksiko.
Pimpinan usaha ritel khawatir kebijakan Trump justru akan meningkatkan harga jual secara signifikan kepada konsumen. "Itu akan membuat pekerjaan ritel di AS dalam risiko dan konsumen akan dipaksa untuk membayar 20 persen lebih besar," ujar Presiden Asosiasi Pemimpin Industri Ritel Sandy Kennedy.