REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) membeberkan keterlibatan pesepak bola Indonesia, Andri Syahputra yang bergabung bersama timnas Qatar. Sekertaris Kementerian Pemuda dan Olahra (Sesmenpora), Gatot Dewa Broto mengungkapkan, pesepak bola kelahiran Aceh 1999 tersebut, memang bergabung membela tim nasional negara petro dolar tersebut.
Ungkapan Gatot tersebut, merupakan hasil perunutan masalah Andri yang mencuat belakangan hari ini. Gatot menceritakan, Kemenpora sudah berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) Doha, mencari tahu duduk perkara bergabungnya Andri, bersama timnas Qatar.
Hasilnya diterangkan Gatot, KBRI menyatakan Andri dan juga keluarganya merupakan warga negara Indonesia (WNI). Akan tetapi, dikatakan KBRI kepada Gatot, Andri dengan segala prestasinya, mendapatkan fasilitas dan kemudahan dari pemerintah setempat seperti halnya warga negara Qatar.
Pemberian fasilitas dan kemudahan untuk Andri tersebut, diistilahkan sebagai penerima citizenship card, atau kartu kewarganegaraan. Fasilitas tersebut, memang memberikan kemudahan bagi Andri dan juga keluargnya, seperti laiknya warga negara asli Qatar. Tapi, fasilitas tersebut, bukan berarti menandakan pemiliknya berkewarganegaraan Qatar.
"Bahwasanya Andri kini bergabung dengan timnas Qatar, menurut hukum di Qatar adalah hal yang wajar. Karena sesuai ketentuan yang ada itu sebagai bagian dari apresiasi pemerintah Qatar kepada warga negara asing yang bekerja di Qatar yang dalam kesehariannya telah memperoleh status citizenship card tanpa harus berpindah menjadi warga negara Qatar," terang Gatot dalam rilis resmi Kemenpora yang diterima wartawan, di Jakarta, pada Sabtu (1/4).
KBRI menyampaikan kepada Gatot, menjadi warga negara Qatar tidak mudah. Padahal tercatat, dari sedikitnya dua juta warga di negara tersebut, mayoritas di antaranya merupakan warga negara asing (WNA). Akan tetapi, lantaran profesi dan pekerjaan, para WNA tersebut, tak sedikit yang menikmati fasilitas citezenship card seperti yang dimiliki Andri bersama keluarga.
"Pemantauan terhadap Andri dan anak-anak lain dari berbagai negara yang berpotensi di bidang olah raga sudah cukup lama dilakukan oleh otoritas Qatar karena dianggap cukup positif kontribusinya bagi negara Qatar," sambung Gatot. Karena itu, dia melanjutkan, bergabungnya Andri bersama timnas Qatar, merupakan suatu hal yang lazim jika menjadikan sistem kewarganegaraan tempat pesepak bola 18 tahun itu berkarier.
Nama Andri, dalam sepekan ini menimbulkan kemarahan publik. Itu lantaran pesepak bola milik Alghrafa SC tersebut, menolak bergabung untuk mengikuti seleksi bersama timnas Garuda Indonesia U-19 kepelatihan Indra Sjafri. Sang ayah, Agus Sudarmanto, semula menjelaskan, penolakan tersebut lantaran pendidikan. Namun, terkuak, penolakan tersebut, lantaran Andri sudah berseragam timnas Qatar U-19.