REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER – Mantan Pelatih Chelsea, Guus Hiddink, menolak kesempatan untuk melatih Leicester City setelah Claudio Ranieri dipecat. Ranieri dipecat  pada Februari lalu, hanya sembilan bulan setelah memimpin the Foxes meraih gelar Liga Primer. Ranieri didepak saat the Foxes terjatuh ke posisi 17 klasemen Liga Primer.

Pelatih asal Italia itu kemudian digantikan oleh asistennya, Craig Shakespeare. Di bawah asuhan Shakespeare, Leicester kembali menunjukkan kinerja yang baik dengan memenangkan empat pertandingan pertamanya di liga. Termasuk, kemenangan mereka 2-0 atas Stoke City. Ia menjadi pelatih kelima dalam sejarah Liga Primer yang mencapai prestasi demikian.

Sementara itu, Hiddink mengklaim  keputusan Leicester untuk menunjuk Shakespeare adalah sebagian karena nasihatnya. Namun, ia menolak kesempatan untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Ranieri. "Untuk menjadi sepenuhnya benar, saya tidak berbicara langsung dengan Leicester. Tapi anda tahu bagaimana arus itu berjalan. Mereka berpikir tentang anda. Mereka meminta tidak secara langsung, namun secara tidak langsung, tapi saya katakan tidak," kata Hiddink, dilansir dari ESPN, Ahad (2/4).

Hiddink mengatakan, ia sebelumnya mengatakan Leicester hendaknya memilih asisten pelatih jika mereka memutuskan untuk memecat Ranieri. Ia menilai Shakespeare mengetahui tentang klub dan para pemainnya.  Pelatih asal Belanda ini mengaku senang karena sarannya itu terbukti tepat.  "Pertandingan pertama di bawah asuhan Shakespeare, Liverpool tidak tahu apa yang menimpa mereka. Dalam waktu 20 menit, 2-0. Dan lima hari kemudian Leicester menang di Hull. Masalah degradasi diselesaikan dalam lima hari," tambahnya.

Saat ini, Leicester duduk di posisi ke-13 klasemen Liga Primer Inggris. Mereka terpaut enam angka di atas zona degradasi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika