Ahad 02 Apr 2017 22:28 WIB

Eksploitasi Kelemahan Sisi Kanan Lawan Hingga Berbuah Kemenangan

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Andri Saubani
Striker Crystal Palace, Christian Benteke merayakan gol ke gawang Chelsea pada laga semalam.
Foto: EPA/Facundo Arrizabalaga
Striker Crystal Palace, Christian Benteke merayakan gol ke gawang Chelsea pada laga semalam.

REPUBLIKA.CO.ID, Chelsea harus menelan pil pahit setelah mengalami kekalahan kedua di kandang pada musim 2016/2017. Giliran tim sekota Crystal Palace yang menjadi mimpi buruk Antonio Conte, the Blues dipaksa takluk 1-2 di Stamford Bridge, Sabtu (1/4) malam. Kekalahan tersebut membuat jarak mereka dengan Tottenham Hotspur yang berada di posisi kedua terpaut menjadi tujuh angka.

Meski kekalahan Chelsea ini menjadi tontonan menarik bagi para media karena persaingan perburuan gelar Liga Primer Inggris masih berpeluang bagi tim lain, Antonio Conte perlu mencatat beberapa faktor yang harus dievaluasi oleh timnya pada sisa musim ini. Sejatinya, Chelsea unggul lebih dulu lewat gol Cesc Fabregas pada menit kelima. Namun, the Eagels membalas dengan dua gol sekaligus oleh Wilfried Zaha dan Christian Benteke pada masing-masing menit kesembilan dan 11.

Setidaknya, the Blues memiliki keunggulan pada jumlah penguasaan bola dan total tembakan yang dilesatkan ke gawang Elang London. Namun, persentasi tersebut tidak akan menjadi cerita menyenangkan publik London Biru selama sepekan ke depan apabila pada akhir laga angka di papan skor lebih berpihak kepada lawan.

Dalam laga itu, selain dua pencetak gol Palace, penampilan penjaga gawang Wayne Hennessey memang patut diacungi jempol. Laman resmi ESPN mencatat  bahwa portiere 30 tahun tersebut mampu membuat 10 kali penyelamatan sepanjang pertandingan.

Adapun, laman Whoscored mengapresiasi penampilan Hennessey dengan angka tertinggi di antara pemain-pemain yang tampil di atas lapangan dari kedua tim. Dia diberikan angka 8,97. Sementara Zaha dan Benteke masing-masing diberi nilai 8,73 dan 8,71.

Selepas laga manajer Palace, Sam Allardyce, megungkapkan bahwa pertahanan menjadi kunci utama keberhasilan timnya merengkuh tiga poin atas tuan rumah. Mengusung skema 'pohon natal' 4-3-2-1 dengan maksud memberi tembok berlapis pada sektor sayap serta tengah Chelsea. Big Sam sukses merancang startegi tersebut.

"Pertahanan kami menampilkan performas luar biasa, kiper kami juga tampil fantastis. Kami bisa saja membuat gol lebih banyak. Rencana permainan kami berjalan begitu baik. Ini tiga poin manis yang didapat dari pemuncak klasemen, atau yang akan menjadi juara. Kemenangan macam ini membuat semua orang kagum," kata eks pelatih timnas Inggris dilansir BBC Sport, Ahad.

Duet James Tomkins dan Mamadou Sakho juga tampil apik membendung serangan Diego Costa dkk, Costa pun kerap kesulitan mencari ruang. Di kubu Chelsea, pergantian hanya terjadi pada Victor Moses yang diisi oleh Pedro Rodriguez di sisi kanan. Sedangkan Cesc Fabregas berada tepat dibelakang Hazard-Costa membentuk pola 3-4-1-2. Tak ada Moses menyebabkan transisi menyerang ke bertahan Chelsea cukup lambat (di sisi kanan). Sedangkan jebakan offiside Palace berjalan mulus pada partai semalam.

Lubang tersebut mampu dimanfaatkan oleh anak-anak Big Sam, mereka kerap meluncurkan serangan dari sektor kiri. Terlebih absennya Moses membuat Cesar Azpilicueta kerepotan.

Sementara, Matic yang berada di lini tengah bersama N'Golo Kante tampil tak seperti biasa. Pada laga kali ini Yohan Cabaye dkk juga menyiasati serangan bola-bola panjang langsung mengarah ke mulut gawang Thibaut Courtois. Merujuk pada catatan statistik Whoscored, dominasi serangan Chelsea justru di lini tengah dengan 35 persen yang menghasilkan tembakan 75 persen dengan 17 tembakan mengarah ke gawang Palace.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement