Senin 03 Apr 2017 07:47 WIB

PLTP Sarulla Disebut Sebagai Pembangkit Listrik EBT Paling Efisien

Rep: Frederikus Bata/ Red: Dwi Murdaningsih
Pembangkit listrik panas bumi atau geothermal
Pembangkit listrik panas bumi atau geothermal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM),  Ignasius Jonan memuji pemilihan teknologi pada pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Sarulla,  di Kabupaten Tapanuli Utara,  Sumatera Utara. Jonan menilai PLTP Sarulla sangat efisien dalam memanfaatkan uap dan produk uap (brine) melalui penggunaan tiga metode Pembangkitan, yakni condensing, bottomic, dan binary atau teknologi combine cycle.

Jonan menerangkan bagaimana di PLTP Sarulla,  sisa buangan uap panas bumi dapat diolah kembali menjadi tambahan kapasitas energi listrik.  "Ini pembangkit listrik panas bumi yang menggunakan sistem combine cycle.  Jadi menggunakan binary technology sehingga sisa buangan uapnya itu diolah lagi," ujarnya dalam kunjungan kerja di Tapanuli Utara,  lewat siaran pers,  pada Ahad (2/4).

DPR Dukung Langkah Pemerintah Optimalkan Potensi Panas Bumi

Jonan mengatakan PLTP Sarulla menggunakan teknologi baru.  PLTP tersebut, kata dia,  merupakan proyek pembangkit energi terbarukan yang paling efisien di Indonesia mengalahkan PLTP Drajat,  PLTP Kamojang,  dan PLTP Wayang Windu.

"Dengan penggunaan teknologi ini,  tidak banyak uap yang keluar. Kalau di teknologi lama tidak ada combine cycle,  makanya di PLTP seperti Kamojang, Drajat,  Salak,  juga asapnya banyak.  Di sini hampir tidak ada uap putihnya,  mereka absorb kembali menjadi tambahan kapasitas listrik," tuturnya menerangkan.

Direktur Jenderal Panas Bumi Dirjen EBTKE Kementerian ESDM,  Yunus Saefulhak mengatakan uap sumur yang dimanfaatkan untuk PLTP Sarulla hanya 65 Megawatt (MW). Namun dapat menghasilkan listrik dengan kapasitas terpasang 110 MW.

"PLTP Sarulla memang paling efisien," ujar Yunus di Jakarta beberapa waktu lalu.

PLTP Sarulla rencananya dikembangkan di dua lokasi,  yaitu di proyek Silangkitang (SIL)  dengan kapasitas terpasang 1X110 MW (Unit 1),  dan proyek Namora-I-Langit (NIL)  dengan kapasitas terpasang 2X110 MW (Unit 2 dan 3).

PLTP Sarulla unit 1 telah beroperasi  secata komersil (Commercial Operation Date/COA) pada 18 Maret 2017. Sementara Unit dijadwalkan bakal COD pada semester kedua tahun ini,  dan Unit 3 ditargetkan pada pada Mei 2018.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement