Senin 03 Apr 2017 11:18 WIB

Penumpukan Penumpang Terjadi Akibat Jadwal Baru Commuter Line

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Bayu Hermawan
Suasana Stasiun Poris, Kota Tangerang, setelah sempat terjadi penumpukan penumpang akibat jadwal baru Commuter Line
Foto: Ronggo Astungkoro
Suasana Stasiun Poris, Kota Tangerang, setelah sempat terjadi penumpukan penumpang akibat jadwal baru Commuter Line

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Penerapan jadwal baru kereta api commuter line yang diterapkan sejak 1 April lalu masih membuat bingung penumpang. Akibatnya penumpukan penumpang commuter line pun terjadi, seperti di Stasiun Poris, Kota Tangerang, Banten, Senin (3/4) pagi.

"Kereta yang pas jadwal lama itu kan datangnya tiap 15 menit sekali. Sekarang jadi 30 menit. Makin lama," jelas Petugas Keamanan dalam stasiun Nurhidayat (31).

Dayat melanjutkan, lamanya kereta commuter line datang membuat banyak penumpang di stasiun tempatnya bertugas tak terangkut. Saat kereta datang, penumpang berebutan masuk dan memenuhi kereta yang juga sudah padat.

"Penumpang-penumpang itu memenuhi Peron 1 yang menuju Jakarta dan Peron 2 yang menuju Tangerang," katanya.

Banyak penumpang yang memang memilih untuk naik kereta ke arah Tangerang terlebih dulu, karena ramainya Peron 1. Mereka memutuskan untuk naik dari stasiun paling ujung, yaitu Stasiun Tangerang.

"Banyak yang milih ke Tangerang dulu karena lebih sepi penumpang yang mengantre," ucapnya.

Pantau Republika.co.id, penumpukkan penumpang di Stasiun Poris baru terurai sekitar pukul 09.00 WIB. Dayat yang bertugas sejak pagi pun mengakui hal itu. "Iya, ini baru terurai. Tadi sempat menumpuk dari jam enam pagi," katanya sembari istirahat di tempat duduk yang ada di Peron 1.

Sebagai petugas keamanan, Dayat menerima banyak keluhan dari para penumpang yang menumpuk itu. Menurutnya, banyak penumpang yang kesal karena kereta lama datang. "Ya saya terima saja keluhan-keluhannya. Sebagai petugas keamanan kan tugasnya mengamakan saja," katanya.

Salah satu penumpang tujuan Bogor, Muhammad Zaldi Hawazikri (20) menjelaskan kondisi ramainya penumpang di stasiun. Ia merasa prihatin dengan orang-orang yang berangkat kerja menggunakan kereta.

"Kalau saya kan tidak terburu-buru ya. Jadi saya santai aja. Banyak yang marah-marah itu ibu-ibu sama orang kantoran," kata pria yang sedang menempuh pendidikan di salah satu akademi animasi di Bogor itu.

Sambil berdiri menunggu sampai ke tempat tujuannya, Stasiun Duri, Zaldi menceritakan bagaimana suasana di stasiun sejak pagi. Zaldi memang sudah menunggu kereta sejak pukul 07.00 WIB di Stasiun Kalideres.

"Banyak yang ngeluh 'wah potong gaji lagi nih kalo telat'. Ada juga yang sampai ngomong ke kepala stasiunnya," ungkapnya.

Rata-rata, menurut Zaldi, penumpang yang mengantre tersebut mengeluhkan sedikitnya gerbong dari arah Tangerang. Sedangkan kereta ke arah Bogor lebih banyak.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement