REPUBLIKA.CO.ID, GROZNY -- Juru Bicara Presiden Republik Chechnya Alvi Karimov membantah laporan tentang adanya kampanye anti-gay yang diinisiasi oleh pihak berwenang di sana. Karimov mengatakan kabar tersebut sebagai kebohongan besar.
Sebelumnya dikabarkan bahwa pihak berwenang Chechnya meluncurkan sebuah kampanye anti-gay. Dalam kabar tersebut juga diterangkan bahwa pihak berwenang Chechnya telah menahan sekitar 100 orang yang diduga seorang homoseksual.
Menanggapi hal tersebut, Karimov membantah kebenaran laporan tersebut. Ia menilai terjadi disinformasi dalam hal ini. "Ini kebohongan besar dan mutlak disinformasi," katanya seperti dilaporkan laman The Guardian, Senin (3/4).
Disebut kebohongan besar karena Karimov mengklaim tidak ada komunitas gay di Chechnya. "Anda tidak bisa menahan atau menganiaya orang-orang yang sama sekali tidak ada di republik ini," ucapnya merespons kabar adanya 100 gay yang ditahan pihak berwenang Chechnya.
Kalaupun benar terdapat gay di Chechnya, menurut Karimov, pihak berwenang tidak perlu melakukan aksi atau menindak mereka. "Sebab keluarganya pasti akan mengirim mereka (gay) ke suatu tempat yang tidak akan kembali," ujar Karimov.
Seorang juru bicara kementerian dalam negeri di sana mengatakan bahwa kabar tentang adanya kampanye anti-gay oleh pihak berwenang Chechnya kemungkinan disebar dalam rangka April Mop atau April Fool's Day.