Senin 03 Apr 2017 13:41 WIB

Tim Evakuasi Kesulitan Temukan Korban Longsor

Rep: Andrian Saputra/ Red: Angga Indrawan
Lokasi longsor, Dusun Krajan dan Dusun Tangkil, Banaran, Pulung, Ponorogo. Tim evakuasi gabungan baru menemukan dua dari 29 jiwa yang dinyatakan hilang.
Foto: Republika/Andrian Saputra
Lokasi longsor, Dusun Krajan dan Dusun Tangkil, Banaran, Pulung, Ponorogo. Tim evakuasi gabungan baru menemukan dua dari 29 jiwa yang dinyatakan hilang.

REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- Tim gabungan tanggap bencana terus melakukan proses evakuasi korban longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo sejak Senin (4/3) pagi tadi. Tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Ponorogo, Basarnas, TNI, Polri, dan relawan lainnya melanjutkan pecarian korban longsor dilakukan di tiga zona pemukiman warga.

Zona A dan B berada di dusun Tangkil atau tepat di bawah bukit Gede yang longsor. Sedang zona C berada di dusun Krajan atau terletak di bawah dusun Tangkil.  Dansub Satgas Sektor B, Edy Wisnu mengungkapkan terdapat beberapa kendala dalam melakukan evakuasi di hari ketiga pascalongsor. Menurutnya, hujan deras yang kembali turun pada hari kedua pasca longsor menyebabkan tanah semakin padat.

Sementara itu alat berat berupa ekskavator sebanyak 8 unit yang diterjunkan untuk menggali tanah pun dinilai belum cukup. Menurutnya perlu tambahan alat berat mengingat luas area terdampak longsor cukup luas.  "Kami perkirakan untuk di sektor B ada 9 orang korban yang tertimbun, tapi karena areanya luas dan tumpukan tanah pun tinggi ini perlu banyak eskavator, sedang kita ada zona lain juga yang kondisinya juga sulit di jangkau," tutur Edy kepada Republika pada Senin (4/3) siang.

Berdasarkan data yang dihimpun dari posko utama bencana longsor di desa Banaran, terdapat 28 korban yang dinyatakan hilang atau tertimbun longsor yang terjadi pada Sabtu (1/4). Dua korban meninggal berhasil ditemukan pada Ahad (2/4) siang.

Tim gabungan masih melakukan pencarian sisa korban lainnya yang belum di temukan. Sementara itu, korban selamat berjumlah 200 jiwa. Penyintas diungsikan di posko desa dan pemukiman warga di Krajan yang lebih tinggi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement