REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR akan menyelenggarakan Diskusi Publik bertema "Menolak Lupa: Peringati Mosi Integral M. Natsir Menghadirkan NKRI" di Ruang Pleno FPKS, Senin (3/4). Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini mengatakan, PKS berharap bangsa Indonesia tidak melupakan sejarahnya sebagai bangsa yang besar.
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya, karena dari sana ia membangun kebesarannya. Dari sejarah itulah lahir episode sejarah berikutnya," kata Jazuli di Kompleks Parlemen, Senin (3/4).
Menurut Jazuli, diskusi ini untuk mengenang mosi integral Mohammad Natsir sebagai proklamasi kedua bangsa Indonesia. Sebab, kata dia, tanpa momentum sejarah yang diciptakan Natsir itu, kita tidak akan mengalami Indonesia yang bersatu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Mosi Integral M. Natsir ini menyatukan kembali Indonesia yang terpecah dalam tujuh belas negara bagian di bawah Republik Indonesia Serikat (RIS). “Sebagai produk Konferensi Meja Bundar (KMB) tahun 1949, yang menjadi bersatu kembali dalam bingkai NKRI sebagaimana cita-cita awal Proklamasi 1945. Melalui sidang RIS pada 3 April 1950, Natsir tampil dengan melontarkan pernyataannya yang dikenal dengan "Mosi Integral Natsir,” katanya.
Menurut Jazuli, Natsir berpendapat, masalah pokok yang harus dipecahkan adalah bagaimana membentuk NKRI. Yang penting, menurut Natsir adalah pembentukan NKRI harus tanpa menimbulkan konflik antar negara-negara bagian dan golongan dalam masyarakat.