Senin 03 Apr 2017 15:36 WIB

Duh Terkena Panah di Dahi, Siswa SMK Ini tak Bisa Ikuti UNBK

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Rusa jantan berusia 5 bulan dengan panah menancap di kepala (Ilustrasi)
Foto: AP PHOTO
Rusa jantan berusia 5 bulan dengan panah menancap di kepala (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  CIREBON -- Nahas menimpa Derry, pelajar kelas tiga SMK Bakti Persada, Kabupaten Cirebon. Dia terpaksa tak bisa mengikuti hari pertama ujian nasional berbasis komputer (UNBK), Senin (3/4). Pasalnya, dia masih menjalani perawatan di rumah sakit akibat terkena anak panah di dahinya pada Sabtu (1/4) lalu.

 

Derry menjalani perawatan intensif di salah satu ruangan di RSUD Arjawinangun. Dahinya ditutup dengan perban yang disambungkan dengan selang kecil. Begitu pula tangannya yang juga dipasangi selang infus.

 

Panah yang diujungnya dipasang paku berkarat itu dilesatkan oleh dua orang pelajar lain yang belum diketahui identitasnya dan tepat mengenai dahi Derry pada Sabtu (1/4). Saat itu, Derry baru saja turun dari angkutan umum Kopayu di Desa Tegal Karang, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, usai mengikuti istighatsah di sekolahnya.

 

Derry mengaku, tidak tahu bahwa ada dua orang pelajar lain yang membuntutinya dengan menggunakan sepeda motor. Pelaku yang mukanya ditutup dengan menggunakan slayer itu tiba-tiba mengarahkan ketapel berisi anak panah dari jarak dekat dan langsung mengenai dahinya. "Saya tidak tahu siapa mereka," tutur Derry.

 

Derry yang langsung dilarikan ke RSUD Arjawinangun itu harus menjalani operasi pada Ahad (2/4). Operasi dilakukan untuk mencabut anak panah berkarat yang tertancap di dahinya. Meskipun operasi berhasil, namun tubuhnya masih lemah dan dia sering mengeluh pusing.

 

Kepala Sekolah SMK Bakti Persada, Toto Sunarto menyayangkan peristiwa nahas yang menimpa anak didiknya. Dia pun akan memperjuangkan agar Derry bisa mengikuti ujian susulan. "Untuk ujian berbasis komputer, siswa memang harus mengerjakan di sekolah secara langsung," ucap Toto.

 

Terpisah, Kapolsek Gempol Kompol Yana Mulyana mengatakan, masih menyelidiki kasus tersebut. Dia juga sudah mengamankan barang bukti berupa satu buah anak panah yang menancap di dahi korban. "Kami sudah memanggil para saksi," tandas Yana.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement