REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Managing Director Lion Air Group, Daniel Putut Kuncoro Adi mengatakan Lion Air mengaku menyesal dengan kejadian yang pada beberapa pekan ini terjadi, dimulai dari tumpahan avtur dan adanya beberapa keterlambatan terbang.
Daniel mengatakan Lion Air memohon maaf kepada seluruh masyarakat atas kejadian ini. Menurutnya, Lion Air bersama Kementerian Perhubungan sedang menginvestigasi tumpahan avtur tersebut.
Namun, untuk keterlambatan terbang, Daniel mengaku ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini. Pertama, faktor internal. Ia mengakui memang ada beberapa masalah internal yang perlu diperbaiki ke dalam Lion Air sendiri.
"Kami mohon maaf sebesar-besarnya bagi masyarakat. Kami senang hari ini Pak Menhub dan Dirjen Perhubungan Udara sudah memberikan arahan dan bimbingan, esok kami akan menaikan indeks kru satu banding lima," ujar Daniel di Kantor Kementerian Perhubungan, Senin (3/3).
Daniel mengatakan juga akan mengganti sistem rotasi kru. Ia mengatakan rotasi ini nantinya diharapkan bisa berdampak maksimal dari kinerja para kru awak pesawat.
Di satu sisi, Daniel mengatakan keterlambatan terbang juga didukung faktor eksternal. Ia mengatakan persoalan cuaca dan padatnya bandara menjadi persoalan tersendiri dalam jadwal terbang. Ia mengatakan, hal tersebut di luar kendali Lion Air.
Untuk tumpahan avtur sendiri yang terjadi pada Kamis pekan lalu, Daniel juga mengatakan untuk ke depan antisipasi akan dilakukan dengan menambah pesawat yang bersiaga. "Kami sudah menempatkan stand by pesawat sesuai dengan SOP. Kami siapkan 747, 400 dan 330 di beberapa bandara," ujar Daniel.