Senin 03 Apr 2017 17:28 WIB

Melbourne Pasang Sirene untuk Peringatkan Publik Kemungkinan Bahaya

Bourke Street, salah satu jalanan utama kota Melbourne ditutup setelah mobil menabraki sejumlah pejalan kaki.
Foto: ABC
Bourke Street, salah satu jalanan utama kota Melbourne ditutup setelah mobil menabraki sejumlah pejalan kaki.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sebuah sistem pengeras suara berbentuk sirene akan dipasang di seluruh kawasan Melbourne CBD guna memberi peringatan kepada publik mengenai kemungkinan serangan teroris atau ancaman lain, menyusul insiden mematikan di Bourke Street Januari lalu.

Menteri Utama negara bagian Victoria Daniel Andrews mengatakan pemerintahnya bekerja keras untuk mencari cara guna memastikan menyusul kejadian di Bourke Street ataupun insiden internasional di Nice, Prancis tahun lalu, yang menyebabkan lebih dari 80 orang tewas.

Di Australia bulan Januari lalu, enam orang tewas dan lebih dari 30 orang mengalami luka-luka setelah sebuah mobil menabrak membabi buta para pejalan kaki di kawasan Bourke Street di saat jam sibuk di Melbourne. Pengendaranya Dimitrious Gargasoulas telah dikenai tuduhan melakukan enam pembunuhan.

"Peristiwa Bourke Street membuat kita harus membuat perubahan guna menghormati mereka yang tewas, dan menghormati jasa mereka yang membantu para korban" kata Andrews.

"Dunia berubah, sekarang situasinya berbeda dibandingkan lima tahun atau 10 tahun lalu, dan kami harus bereaksi terhadap apa yang terjadi di bagian dunia lain, dan juga seperti yang terjadi di sini seperti Bourke Street."

Andrews mengatakan pemerintah telah bekerja sama dengan Kepolisian Victoria, dan Walikota Robert Doyle dan sekarang setuju bagi beberapa tindakan pengamanan baru.

"Kami ingin ini bisa berhasil. Kami sudah memikirkan hal ini selama beberapa bulan terakhir, dan akan membuat pengumuman tambahan lainnya," kata Andrews.

"Semuanya mulai dari bollard (batangan beton), kotak tanaman sebagai penghalang, namun dengan perkembangan teknologi, batangan beton itu bisa naik dan turun di permukaan jalan, yang dikontrol dari jarak jauh, dan juga sirene dan alat lain untuk memberitahu mengenai adanya kejadian, semua sudah dipertimbangkan."

Menteri Utama Daniel Andrews mengatakan biaya untuk sistem keamanan baru ini akan sekitar 10 juta dolar AS (sekitar Rp 100 miliar). "Kita harus lebih pintar dalam hal-hal seperti in, kita harus membuat perubahan yang diperlukan, tetapi kita tidak pernah melakukan kompromi dalam cara kita menjalankan kegiatan sehari-hari."

"Ini adalah kota besar dengan begitu banyak kegiatan, kota pusat kegiatan olahraga dan udaya, perubahan ini adalah untuk memperkuat pengalaman mendasar bagi warga Melbourne dan Victoria, bukan kompromi."

"Ini bukan biaya, tetapi investasi untuk membuat kita semua merasa aman."

Diterjemahkan pukul 13:35 AEST 3/4/2017 oleh Sastra Wijaya dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/sistem-keamanan-baru-di-pusat-kota-melbourne/8411124
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement